Imbas Virus Corona, Banyak Tour Guide Bali Mendadak Jadi Pengangguran

- 5 April 2020, 08:38 WIB
Pengangguran.*
Pengangguran.* /DOK. PR/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Virus Corona atau COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang penduduk di Indonesia itu merupakan mimpi buruk bagi sektor pariwisata Pulau Dewata Bali.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan bahwa keberadaan pandemi virus corona menyebabkan keuntungan di sektor pariwisata, dampaknya juga terasa pada hotel-hotel yang mulai sepi peminat.

"Situasi saat ini, selain karena pandemi global juga ada ketentuan pembatasan kunjungan baik yang transit maupun yang datang ke wilayah Indonesia, itu kan dibatasi," kata I Putu Astawa seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Imbas Corona PT KCI Sesuaikan Lagi Jam Operasional, Simak Jadwal Terbaru KRL per 7 April

Untuk diketahui, sejak awal April Pemerintah Indonesia melarang masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

Lebih lanjut, I Putu Astawa menjelaskan bahwa kondisi hotel di Bali mulai sepi tidak ada tamu.

Kabar buruknya, hal itu berimbas pada hilangnya mata pencaharian pada tour guide.

Baca Juga: Usai Jack Ma, Perusahaan Swedia H&M, IKEA, dan Supertext Akan Bantu Jabar Hadapi Corona

Biasanya, Bali akan mencatat 10.500 hingga 11.000 tamu per hari, namun, akibat virus corona, tamu yang datang hanya sekitar 500 orang perhari.

Hingga kini wisatawan Bali masih didominasi oleh penduduk Australia.

"Jadi memang tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur di sini, atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga yang masih ditinggal di sini," tutur dia.

Baca Juga: Dari Mulan hingga Black Widow, Intip Jadwal Baru Perilisan Film 'Korban' Virus Corona

Kendati sepi peminat, Kepala Dinas Pariwisata Pulau Dewata memahami kondisi yang ada sebab menurutnya dalam kondisi pandemi, yang terpenting jiwa manusia tidak terpapar virus.

Pihaknya berharap kondisi ini hanya berlangsung untuk sementara waktu, setidaknya hingga Bulan Mei.

"Jadi tinggal pemulihannya saja, harapan saya yang mendesak satu, agar tidak terjadi penularan lagi. Sehingga bisa melandai, dan sembuh semua," ungkapnya.

Baca Juga: KPK Tak Ingin Corona Jadi Alasan Pembebasan Koruptor, Sebelumnya Disebut Menyambut Positif

"Kemudian kedua, karyawan kita bisa dibantu, artinya yang di bawah garis kemiskinan itu bisa dibantu untuk mempertahankan daya beli mereka agar bisa membantu keluarganya lagi," lanjutnya.

Sementara itu, pada Februari lalu, Kepala Badan Pusat Statistik Bali, Adi Nugroho mencatat kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 363.937 kunjungan, dan terjadi penurunan hingga -31,9 persen apabila dibandingkan dengan bulan Januari 2020.

"Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebagian besar melalui bandara, yaitu sebanyak 358,254 kunjungan atau sebesar 98,44 persen sedangkan kalau yang masuk ke Bali dari pelabuhan laut di bulan Februari 2020 sebanyak 5.693 kunjungan atau 1,56 persen," terang Adi Nugroho.

Baca Juga: Kantor Pos di Bawah Air Pertama Memungkinkan Wisatawan Kirim Surat saat Menyelam

Jika dilihat dari asal negaranya, yang paling banyak datang langsung ke Bali di bulan Februari 2020, terbanyak dari Australia 22,50 persen, India 8,24 persen, Jepang 6,21 persen, Rusia 5,48 persen, Amerika Serikat 5,03 persen, Inggris 4,76 persen, Korea Selatan 4,23 persen, Perancis 3,71 persen, Jerman 3,3 persen, dan Malaysia 2,93 persen.

Sementara itu, untuk wisatawan Tiongkok, kunjungan mereka hanya 4.376 dengan penurunan hingga -96,08 persen bila dibandingkan dengan Januari 2020 yang mencapai 111/515 kunjungan ke Bali.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x