Network
PR DEPOK – Baru-baru ini, Edy Mulyadi yang diduga tersandung kasus ujaran kebencian, hadir dalam pemeriksaan oleh Bareskrim Polri.
Pemeriksaan pada Edy Mulyadi ini berkaitan dengan kasus dirinya yang sempat menyebutkan lokasi IKN baru sebagai tempat jin buang anak.
Tak hanya itu, Edy Mulyadi dalam videonya menyebutkan macan mengeong terhadap Menhan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kesulitan Cari Peminat Ousmane Dembele, Barcelona-PSG Berkontak Erat
Edy Mulyadi yang saat ini dalam masa penyidikan, hadir di Bareskrim Polri pada 31 Januari 2022 didampingi oleh tim kuasa hukumnya.
Kendati demikian, Edy Mulyadi kembali mengucapkan permintaan maaf atas apa yang telah ia perbuat sebelumnya.
"Saya kembali minta maaf, saya enggak mau bilang itu ungkapan atau bukan. Saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya, sebesar-besarnya," kata Edy Mulyadi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News pada 31 Januari 2022.
Baca Juga: Edy Mulyadi Penuhi Panggilan Penyidik, Ruhut Sitompul: Semoga Langsung Ditangkap dan Ditahan
Edy Mulyadi bersama kuasa hukumnya menduga bahwa ia akan ditahan oleh Bareskrim Polri, sehingga ia sudah membawa barang pribadi.
"Iya saya menduga (ditahan), tapi tidak berharap. Tapi saya dan teman-teman lawyer ini menduga akan ditahan," sebut Edy Mulyadi.
Pada saat sebelumnya, Edy Mulyadi menjelaskan tanggapan dirinya terhadap pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan.
Baca Juga: Dibuka Sejak 24 Januari, 34 Sekolah di Depok Kembali Tutup Akibat Adanya Laporan Positif Covid-19
Dalam kasus dugaan ujaran kebencian yang menjerat Edy Mulyadi, Polri telah memeriksa 15 saksi dan lima saksi ahli.
"Perkara ujaran kebencian yang dilakukan saudara EM ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan," kata Ramadhan pada 26 Januari 2022.
Edy Mulyadi menjadi sorotan publik ketika menyebut lokasi IKN baru adalah tempat jin buang anak dan macan mengeong.
Baca Juga: Fuji Mendadak Minta Mahar Mobil Mewah pada Thariq Halilintar, Juragan 99: Semangat Kerja Ya Bro
Kedua ucapan Edy Mulyadi membuat masyarakat dari berbagai pihak melaporkannya kepada polisi (tiga laporan, 16 aduan, dan 18 pernyataan sikap).***
