PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menanggapi kabar perihal ongkos untuk mengangkut material dari Jakarta untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Beredar kabar, ongkos angkut material dari Jakarta menuju IKN Nusantara ditaksir mencapai Rp50 juta/truk.
Tentu saja ongkos material untuk IKN tersebut bukanlah biaya yang murah, terlebih lagi Indonesia disebut-sebut akan menghadapi krisis keuangan negara tahun 2023 mendatang.
Oleh karena itu, dalam cuitan di akun Twitter pribadinya Cipta Panca mengatakan ongkos angkutnya saja dinilai sudah tidak masuk akal.
Pasalnya, apabila kabar tersebut benar, maka pemerintah harus menggelontorkan dana tambahan yang sangat besar untuk mengangkut material pembangunan IKN dari Jakarta ke Nusantara.
"Ongkos angkutnya aja udah nga masuk akal," tulis @panca66 seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Senin, 31 Januari 2022.
Alhasil, dirinya memberikan sindiran kepada pemerintah dengan menyebut negara Indonesia tengah berada dalam kondisi kaya, sehingga besarnya ongkos angkut material dari Jakarta ke Nusantara tak perlu dirisaukan.
"Tapi ya negara kita lagi kaya, banyak duit, ya nga apa2 lah," tambah dia.
Sebelumnya, perancang gedung Istana Negara IKN Nusantara, I Nyoman Nuarta mengatakan besaran ongkos yang dibutuhkan untuk mengangkut material proyek IKN dari Jakarta ke Nusantara diperkirakan mencapai Rp50 juta untuk satu truknya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier Hari Selasa, 1 Februari 2022: Scorpio, Kemajuan Karier Datang dari Tempat Baru
Akan tetapi, pernyataan I Nyoman Nuarta dibantah oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan.
Ia menegaskan biaya yang dibutuhkan untuk mengangkut material pembangunan IKN tidak sebesar itu, melainkan hanya berkisar Rp6 jutaan dengan rincian Rp3 juta untuk truk di Jakarta dan Rp3 juta untuk truk di Kaltim.
Ia juga mengatakan untuk proses pengangkutan bahan-bahan proyek IKN cukup dengan menggunakan kapal kontainer, sementara truk pengangkut tidak perlu diikutsertakan agar lebih efisien.***