Data Corona Indonesia Janggal, BNPB: Memang Betul Tidak Sinkron

- 6 April 2020, 16:26 WIB
PINTU masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah di Surabaya, Minggu 5 April 2020.*
PINTU masuk Kampung Pucang Sewu yang melakukan karantina wilayah di Surabaya, Minggu 5 April 2020.* /ZABUR KARURU/ANTARA/

Baca Juga: Rekam Jejak Ahmad Riza Patria, Wagub Jakarta Pendamping Anies Baswedan

"Data (pemerintah) daerah dengan (pemerintah) pusat tidak sinkron memang betul adanya. Saya juga belum tahu kenapa bisa tidak sinkron," kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Agus yang juga Anggota Bidang Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memaparkan, BNBP memiliki dua data terkait pasien virus corona.

BNPB menghimpun data dari daerah dan dari Kementerian Kesehatan. Namun, BNPB hanya mempublikasikan data yang dipakai Juru Bicara Pemerintah terkait Covid-19, Achmad Yurianto.

"Kami punya dua-duanya. Kami sandingkan, tapi yang dipublikasikan, karena yang juru bicaranya Pak Yuri, jadi apa yang disampaikan Pak Yuri, itu yang dipublikasikan," tuturnya.

Baca Juga: Isi Waktu #DiRumahAja, 4 Artis ini Ramaikan #HaluChallenge Bersama Aktor Korea Selatan

Sebelumnya, dalam wawancara di kanal Youtube Deddy Corbuzier pada 17 Maret 2020, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah pusat tengah melakukan pengaturan kebenaran terkait data virus corona di Indonesia.

"Paling tidak, secara moral saya tidak mengatakan bahwa saya berbohong. Cuma, saya harus atur informasi ini," kata Achmad Yurianto.

Hingga Minggu 5 April 2020, Indonesia telah mengonfirmasi 2.273 kasus positif virus corona, 164 orang sembuh, dan 198 orang meninggal dunia.

Di sisi lain, dalam sebulan, IDI mencatat ada 24 orang dokter meninggal dunia setelah menangani pasien virus corona.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x