Network
/photo/2021/12/29/2922145946.jpg)
PR DEPOK - Politikus PDIP Gilbert Simanjuntak menyebut bahwa kemenangan PT Jaya Konstruksi Manggala dalam tender sirkuit Formula E, cukup membuatnya bingung.
Menurut politisi PDIP ini, pembiayaan Formula E menggunakan uang rakyat DKI. Namun panitia pelaksana ajang balap mobil listrik itu sesumbar tanpa mengeluarkan penjelasan apa-apa.
Politisi PDIP itu merasa seperti ada yang kurang pas dengan menangnya Jaya Konstruksi dalam tender Formula E.
Apalagi, kata Gilbert Simanjuntak, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta sampai sejauh ini belum mengomentari masalah tersebut.
Baca Juga: Relawan Cirebon Raya Deklarasikan '2024 Ikut Jokowi', Gus Umar: Keanehan yang Haqiqi
Selain itu, ucapnya melanjutkan, kualitas trek Formula E juga jadi pertanyaan, di mana Anies Baswedan sama sekali tidak memberikan penjelasan apa pun pada publik terkait hal ini.
Menanggapi polemik tender sirkuit Formula E yang membuat bingung, politikus Partai Golkar Andi Sinulingga turut angkat bicara.
Dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya, Andi Sinulingga pun menyinggung peran Gubernur DKI Jakarta, Aneis Baswedan selaku penggagas ajang Formula E.
Baca Juga: Ramai-Ramai Petisi Tolak Pemindahan IKN, Mustofa Dukung Penolakan: Stop, Tidak Urgent!
"Anies suka sekali bikin bingung para pembencinya," ucap Andi Sinulingga seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @AndiSinulingga pada Senin, 7 Februari 2022.
Seperti kabar yang beredar, PT Jaya Konstruksi Manggala telah ditetapkan sebagai pemenang tender sirkuit Formula E yang bebrapa waktu lalu sempat gagal.
Kemenangan PT Jaya Konstruksi Manggala ini pun dinilai berdasarkan kelulusan berbagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan persyaratannya dan hasil klarifikasi bersama dengan tim konsultan pelaksana, tim "ad hoc procurement" perseroan, dan tim Formula E.
Baca Juga: Warga Kejeblos ke Kali Ciliwung, Anies Baswedan Dinilai Pembohong dan Hanya Sibuk Pencitraan
Akan tetapi, kemenangan PT Jaya Konstruksi Manggala di tender sirkuit Formula E, justru dinilai aneh oleh salah satu kader Partai PDIP, Gilbert Simanjuntak.***
