PR DEPOK - Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti menanggapi kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Menurut Susi Pudjiastuti, barang subsidi termasuk minyak goreng ini kerap dikuasai sebagian pihak.
Sehingga, Susi Pudjiastuti meyakini penguasaan barang subsidi ini menjadi penyebab langkanya minyak goreng.
Oleh karena itu, Susi Pudjiastuti menilai bahwa minyak goreng kini menjadi salah satu bahan dasar yang sulit didapatkan rakyat.
"Hampir semua jenis komoditas yang disubsidi biasanya sulit diakses masyarakat"
"Kecenderungan pasti akan diambil atau dikuasai oleh produsen, pedagang, dan rantai logistiknya," tulis Susi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @susipudjiastuti.
Dikabarkan sebelumnya, harga minyak goreng selama empat bulan mengalami kenaikan yang signifikan.
Harga minyak goreng per liter sempat mencapai Rp20.000.
Tentu, harga minyak goreng ini berpengaruh terhadap harga produk lainnya, termasuk makanan ringan olahan.
Bahkan, harga yang melambung itu sampai mencekik para pedagang makanan olahan yang menggunakan minyak goreng.
Kemudian, pemerintah kemudian mensubsidi minyak goreng dengan ketentuan satuh harga Rp14.000 per liter.
Namun fakta di lapangan, kini minyak goreng malah menjadi langka.
Di sisi lain, beberapa toko swalayan modern sudah menetapkan satu harga sesuai peraturan pemerintah.
Tidak hanya itu, pihak retail juga sebagian menerapkan peraturan satu ID satu minyak.
Namun, kelangkaan minyak goreng ini mendorong sebagian warung menetapkan harga di angka Rp20.000.
Baca Juga: Joe Biden Kirim Ancaman ke Rusia, Bakal Blokir Pipa Gas Nord Stream 2 jika Invasi Ukraina
Sehingga, subsidi minyak goreng ini tidak dirasakan oleh masyarakat secara langsung.***