Hal itu mengalami lonjakan dari biaya modal sekitar Rp86 triliun menjadi sekitar Rp113 triliun.
Oleh karena itu, dirinya mempertanyakan apakah biaya sebesar Rp113 triliun tersebut merupakan biaya final atau ada tambahan biaya lagi.
Dirinya juga mengungkapkan persoalan tersebut telah berimbas pada target penyelesaian konstruksi. Ia pun berharap tidak ada lagi pembengkakan biaya sampai Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi yang ditargetkan Juni 2023 mendatang.***