Hari Pertama Larangan Mudik 2020, 1.680 Kendaraan Pribadi dan Umum Dipaksa Putar Balik

- 25 April 2020, 13:44 WIB
PEMUDIK wajib ke RT/RW di Lokasi Tujuan Agar Isolasi Mandiri.*
PEMUDIK wajib ke RT/RW di Lokasi Tujuan Agar Isolasi Mandiri.* /

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuat kebijakan larangan mudik demi meminimalisasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19.

Kebijakan ini diterapkan sejak hari Jumat, 24 April 2020. Polda Metro Jaya melakukan pengamanan berupa operasi ketupat jaya di beberapa titik akses keluar masuk daerah seperti pintu tol.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, pada hari pertama operasi ketupat jaya berlangsung, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat telah memutarbalikkan 1.680 kendaraan baik pribadi maupun umum.

Baca Juga: Remaja Berbagi TTS dan Buku Sketsa Warna untuk Manula di Panti Jompo

"Pada Jumat, sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, sebanyak 1.689 kendaraan diputarbalikkan di dua pos penyekatan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi pada Sabtu, 25 April 2020.

Data tersebut diperoleh dari dua pos penyekatan yang berada di Bitung arah Merak, dan Cikarang Barat arah Cikampek.

Jumlah kendaraan yang diarahkan untuk putar balik di Pos Pengamanan Bitung adalah 375 unit kendaraan pribadi dan 306 unit kendaraan angkutan umum.

Baca Juga: Kasus Rudapaksa Menimpa Gadis 7 Tahun di India Ditemukan Terikat di Rumah Kosong

Sementara Pos Pengamanan Cikarang Barat mencatat memutarbalikkan 706 unit kendaraan pribadi dan 302 unit kendaraan angkutan umum.

Di sisi lain, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono mengatakan sudah ada 1.400 kendaraan di berbagai jalan tol di Jabodetabek yang hendak mudik, diminta putar balik untuk kembali ke rumah masing-masing.

Data itu didapat dari Jumat, 24 April 2020 tengah malam hingga siang harinya.

Baca Juga: WhatsApp Berencana Menampilkan Iklan di Stories Penggunanya

Peninjauan dilakukan di dua titik check point, yakni di Tol Jakarta-Cikampek Km 31 arah Cikampek dan Km 47 di ruas tol yang sama arah Jakarta.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono menjelaskan bahwa tidak semua pengemudi diminta untuk putar balik. Polri secara selektif memilah kendaraan yang bertujuan untuk mudik dan yang tidak.

"Karakteristik pengguna jalan di pagi hari berbeda dengan karakteristik pengguna jalan siang hari, sore, dan malam. Kami harus selektif," ujarnya.

Baca Juga: Usai India, Sapi Mutan Dua Kepala dalam Satu Badan Baru Lahir di Amerika Serikat

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya tercatat ada 16 titik check point. Dari tiap titiknya tercatat 80 kendaraan sampai 100 kendaraan diminta kembali ke rumah.

"Di wilayah hukum Polda Metro, sudah lebih kurang 1.600 kendaraan diputarbalikkan," lanjutnya.

Istiono mengatakan upaya penyekatan ini terus dievaluasi demi penerapan yang lebih baik lagi di lapangan.

Baca Juga: Universitas Indonesia Masuk Kategori 50 Kampus Terbaik Dunia Versi Impact Ranking 2020

Mantan Kapolda Babel ini menegaskan, penjagaan di titik-titik penyekatan dilakukan selama 24 jam. Penyekatan bukan hanya di jalur tol. Namun juga dilakukan di jalur-jalur arteri.

Pada Operasi Ketupat 2020 kali ini, petugas tidak boleh lengah untuk memantau kendaraan yang lewat.

"Operasi Ketupat sebelum-sebelumnya, petugas bisa lebih santai. Ini tidak. Petugas harus jaga terus, harus mengingatkan pengguna jalan yang mau mudik," tambahnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Orang New Zealand Disebut Ramai-ramai Belajar Berwudu, Simak Faktanya

Istiono menjelaskan dari Jumat pukul 00.00 WIB, terlihat para pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi berbondong-bondong meninggalkan Jakarta menuju arah Jawa Tengah.

"Kebanyakan menggunakan mobil pribadi. Kami putarbalikkan. Mobil sewa juga kami putarbalikkan. Apalagi yang bus. Masih banyak bus-bus yang ditahan di terminal-terminal," ungkapnya.

Sementara untuk di jalan arteri, polres setempat juga telah membuat titik penyekatan.

Baca Juga: Putuskan Kirim Ventilator ke Indonesia, Donald Trump: Teman Saya Joko Widodo

Kakorlantas pun optimistis penyekatan berlapis ini akan meminimalkan jumlah pemudik yang pulang ke kampung halaman, sehingga diharapkan pemudik tidak menyebarkan virus corona di kampungnya.

"Kalau di sini lolos, di depan, mobil akan terjaring lagi sampai Jawa Tengah," jelasnya.

Penyekatan yang dibuat berlapis oleh Polri ini akan mencegah pemudik yang akan mudik ke kampung halaman, sehingga diharapkan pemudik akan berpikir lebih jauh jika berniat melakukan perjalanan mudik.

Baca Juga: Kesehatan Kim Jong Un Dikabarkan Memburuk, Tiongkok Kirim Tim Medis ke Korea Utara

Polri pun terus mengimbau kesadaran para pemudik untuk tidak melakukan mudik pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini demi kebaikan bersama.

"Yang paling penting, membangkitkan kesadaran pemudik untuk tidak menyebarkan COVID-19 ke wilayah lain," terangnya.

Dalam peninjauan kali ini, Istiono didampingi oleh Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Benyamin dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

Baca Juga: Bukan Hal Baru, Kim Jong Un Pernah Menghilang Sebulan dan Kembali dengan Kaki Pincang

Hadir pula Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x