PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief kembali mengomentari kesaksian warga di Desa Wadas, yang sempat dikepung oleh aparat beberapa hari lalu.
Dalam kesaksian kali ini, salah satu warga mengaku dikejar oleh anjing pelacak milik sejumlah preman hingga lari ke hutan.
Bahkan tak sedikit pula menurut warga di Desa Wadas, aparat yang mengepung rumah warga, dengan tidur di sekitar Desa Wadas.
Baca Juga: Thariq Ungkap Keinginan Bertemu dengan Orang Tua Fuji: Dianya Masih Takut, Padahal Aku Mau...
Menanggapi kesaksian tersebut, Ali Syarief pun langsung mengajukan pertanyaan kepada Menteri Koordinator bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh Mahfud MD.
Sebab Mahfud MD sebelumnya mengklaim bahwa tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh aparat, dalam proses pengukuran lahan di Desa Wadas.
"Ayo, mau ngomong apa lagi @mohmahfudmd?," ucap Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @alisyarief pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Selain itu, Ali Syarief juga sempat membagikan kesaksian warga Desa Wadas lainnya yang mengalami penangkapan oleh aparat.
Dalam video yang disematkannya, seorang pemuda di Dewa Wadas menjelaskan kondisi desa yang mencekam pada Selasa, 8 Februari 2022 lalu.
Menurutnya, para aparat menangkap secara tiba-tiba warga di Desa Wadas, bahkan warga yang tengah melakukan ibadah salat di masjid.
"Pas orang salat aja ditangkap pak, orang salat di mesjid, duduk ditangkap. Pas salat selesai salam tiba-tiba ditangkap, nggak tahu kenapa," kata pemuda di Desa Wadas.
Kesaksian warga tersebut tampak bertentangan dengan pernyataan Mahfud MD sebelumnya yang mengaku bahwa sikap aparat sudah sesuai prosedur.
Menurutnya, tidak ada pula kekerasan hingga penembakkan yang dilakukan aparat kepada warga.
"Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat. Tidak ada kekerasan dari aparat, tidak ada penembakkan," ujar Mahfud MD dilansir dari Antara.***