Network
PR DEPOK - Perbedaan pendapat soal 'wayang haram' masih menjadi perbincangan banyak pihak hingga kini.
Belum lama ini, Gus Baha pun membahas mengenai wayang yang pernah diperdebatkan di masa Wali Songo.
Gus Baha menceritakan bagaimana Wali Songo sempat berdebat terkait wayang, di mana cerita bermula saat Sunan Kalijaga ingin berdakwah melalui media wayang yang saat itu merupakan kesenian tradisional yang amat melekat di masyarakat Jawa.
Namun, lantaran wayang yang digunakan Sunan Kalijaga adalah wayang thengul yang berbentuk arca atau manusia, sehingga Sunan Giri pun tak setuju.
Baca Juga: Heran Aturan JHT Tetiba Diubah di Tengah Pandemi, Fadli Zon: Apa yang Sedang Terjadi?!
Menurut Sunan Giri, orang yang membuat patung manusia, secara hukum di akhirat nanti, akan dihukum Allah dengan diperintahkan meniupkan ruh ke dalamnya.
Keduanya pun sempat bersitegang, hingga datanglah Sunan Kudus memberikan ide dengan mengakali bentuk dari wayang thegul yang berbentuk seperti manusia dengan cara 'menggepengkan' hingga seperti kulit.
Dengan dipipihkannya wayang thegul menjadi wayang kulit, dimaksudkan untuk menghindari keharaman.
Baca Juga: Segera Login di bpjsketenagakerjaan.go.id, Berikut Syarat dan Tahapan Cara Klaim JHT Via Online
Cerita soal 'wayang pernah diharamkan' di masa Wali Songo ini pun ditanggapi oleh kader PKS, Tifatul Sembiring.
Dalam keterangannya, Tifatul menyebut jika perbedaan soal 'wayang haram' di era Wali Songo adalah hal biasa.
"Di masa Walisongo, berbeda pendapat ttg hukum fiqh agama, itu biasa saja. Termasuk pendapat halal haram ttg wayang. Lalu ada jalan keluarnya, kata Gus Baha," ujar dia, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @tifsembiring.
Baca Juga: Cara Mudah Klaim JHT Secara Online, Segera Login di bpjsketenagakerjaan.go.id
Lantas, Tifatul menyinggung perbedaan yang terjadi pada zaman sekarang, yang mana sedikit-sedikit jika ada perbedaan langsung dilaporkan.
"TAPI sekarang, beda pendapat fiqh, dipolisikan. Perlu belajar fiqh ikhtilaf ini..," pungkas Tifatul pada akhir cuitan.
