Berstatus PDP, Warga Tak Mampu di Surabaya Keluhkan Mahalnya Tes Swab

- 9 Mei 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI rapid test virus corona
ILUSTRASI rapid test virus corona //pexels/Polina Tankilevitch

"Saat video call dengan saya, beliau mengeluh mahalnya biaya swab yang harus ditanggung sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Latihan Dasar Militer Selesai Dijalani, Son Heung-min Sabet Gelar Peserta Terbaik

Reni menambahkan, orang tersebut saat ini sudah melakukan isolasi mandiri di rumah adiknya. Karena apabila di rumahnya ia merasa takut menularkan virus tersebut kepada anaknya.

Untuk itu, Reni menyampaikan persoalan tersebut ke Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya dengan maksud agar biaya tes swab orang tersebut diganti Pemkot Surabaya dan yang bersangkutan mendapat pendampingan dari Puskesmas setempat.

"Kasus ini harus jadi bahan evaluasi. Janga sampai ada yang harus menjalankan tes swab atas saran rumah sakit, namun terkendala biaya," ujarnya.

Baca Juga: Dua Ventilator Karya Anak Bangsa Masuki Tahap Uji Klinis

Reni mengatakan bagi warga Surabaya yang hasil rapid test menunjukan positif covid-19 maka untuk tes swab akan ditanggung oleh Pemkot Surabaya.

Selain itu, biaya perawatan selama di rumah sakit pun akan ditanggung oleh biaya APBD, terutama bagi pasien yang tidak mampu.

"Kalau rumah untuk isolasi mandiri PDP tersebut tidak layak, saya meminta agar disiapkan ruang isolasi. Karena wabah ini menular, harus ada penanganan ekstra dengan dibantu APBD," katanya.

Baca Juga: Studi Terbaru: Usai Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Mayoritas Individu Akan Membawa Antibodi

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah