Soal Dentuman Misterius di Jawa Tengah, BMKG: Bukan dari Gempa

- 11 Mei 2020, 10:35 WIB
ILUSTRASI bunyi dentuman.*
ILUSTRASI bunyi dentuman.* /Instagram @daryonoBMKG/

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya, Senin 11 Mei 2020 

BMKG memastikan bahwa sumber suara dentuman bukan berasal dari gempa tektonik.

Daryono mengungkapkan bahwa suara dentuman tidak dapat dinyatakan berasal dari aktivitas gempa karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa.

"BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.

"Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam, selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat," ucap Daryono.

Baca Juga: Akui Jadi Kurir Penerima Uang, Taufik Hidayat Terjebak dalam Pusaran Kasus Korupsi Iman Nahrowi 

Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang, seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km.

Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x