Seperti apa pengobatannya, merekalah yang memiliki nur atau cahaya hati dan ampu melihat lebih dalam dari apa yang bisa dipanca oleh indra mata.
Hadirin rahimakumullah
Agama memerintahkan kita agar mensyukuri segala anugerah hidup ini dan menjanjika akan melipatkan pemberian-Nya jika kita bisa bersyukur. Firman-Nya dalam surat Ibrahim : 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Trump: Joe Biden 'Sedang Tidur' Sekarang
Luapan syukur kita adalah dengan memanfaatkan semua nikmat ini demi kebaikan dan penghambaan. Bukan justru menjadikannya sebagai alat dan media untuk bermaksiat, pamer dan menyombongkan diri kepada orang lain yang kurang beruntung.
Aih-alih disebut nikmat, justru yang demikian bisa menjadi penyebab kebinasaan seseorang, sehingga jangan terkejut jika kita menjumpai seseorang yang berperilaku kurang baik namun bergelimangan dengan nikmat dan hidup yang tenang, boleh jadi itu adalah istidraj dari Allah SWT, agar ia semakin jauh.
Kendati demikian, kita tidak boleh untuk menaruh prasangka buruk kepada orang lain. Mari kita tetap bermawas diri, bahwa diri ini masih terlalu jauh dari kata baik, sehingga akan terus berupaya untuk berbenah.
Baca Juga: Buntut Konflik Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Meroket Tajam