Bahkan, sebagai dukungannya agar Ukraina bergabung, UE akan mengirimkan 507 juta dolar AS untuk mengirim persenjataan ke Ukraina yang tengah berperang melawan Rusia.
"Memang dari waktu ke waktu, mereka milik kami. Mereka adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk," kata von der Leyen.
Ukraina, merupakan negara demokratis berpenduduk 44 juta orang dan memperoleh kemerdekaan dari Moskow pada tahun 1991.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 2 Maret 2022: Kasus Corona Baru Hari Ini Naik Lagi Sebesar 40.920
Ukraina pun bertekad bergabung dengan Pakta Pertahanan Alantaik Utara (NATO) dan Uni Eropa.
Namun, niatan ini ditentang keras Rusia. Negara itu juga mengklaim dua wilayah timur Ukraina, sebagai daerahnya.
Presiden Valdimir Putin, pada Kamis 24 Februari 2022, menyatakan perang terang Ukraina dan mengirimkan pasukannya ke beberapa titik, seperti ibu kota Kyiv.
Invasi Rusia ke Ukraina, mendapat kecaman dari negara barat. Dewan Keamanan PBB pun mengecam tindakan Rusia ini.
Namun, Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam dan menyesalkan invasi negara tersebut ke Ukraina.