PR DEPOK - Sejumlah kota-kota besar Ukraina telah bersiap untuk serangan lebih dari pasukan militer Rusia, yang mulai mendorong masuk menuju ibukota Kyiv.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CNA, Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan serangannya ke Kyiv dan kota Kharkiv dengan serangan roket.
Presiden Ukraina juga meminta warganya yang berani untuk mengangkat senjata, dan berhasil menggagalkan Rusia merebut salah satu kota sejak invasi skala penuhnya.
Baca Juga: Berikut 4 Tanda Jika Pasangan Anda Ingin Menjauh, Salah Satunya Terus Menerus Mengkritik
Namun, ratusan ribu orang Ukraina telah melarikan diri dari pertempuran, ketika melihat konvoi militer Rusia sepanjang satu mil di utara Kyiv, dan mulai bergerak maju menuju kota itu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menarik kecaman global dan sanksi yang membuat mata uang Rubel telah jatuh sekitar 30 persen terhadap Dollar.
Vladimir Putin mengatakan, serangannya ke Ukraina merupakan "operasi militer khusus", untuk menjauhkan Ukraina dari Amerika Serikat dan NATO.
Baca Juga: Syarat dan Cara Mudah Klaim Pembayaran JHT, Tak Perlu Menunggu Usia 56 Tahun
Ukraina yang diketahui masih belum menjadi anggota aliansi militer, telah meminta kepada NATO untuk menerapkan zona larangan terbang untuk Rusia, namun permintaan tersebut ditolak AS, karena khawatir akan memicu konflik langsung antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia.