PR DEPOK – Politikus Budiman Sudjatmiko ikut menyoroti keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE).
Menurut Budiman Sudjatmiko, akan ada bias rasisme (Turki mungkin tidak pirang dan tidak bermata biru) apabila Uni Eropa menerima Ukraina sebagai anggotanya.
Sebab, kata Budiman, UE menolak dengan keras Turki masuk dalam keanggotaan. Politisi PDIP ini juga menyebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski tengah berperan sebagai ‘Mr Bean’.
Baca Juga: Akses Link Cek Bansos Rp 600 Ribu 2022 untuk Dapatkan Bantuan BPNT Kartu Sembako
“Dia sedang jadi Mr Bean-nya geopolitik. Barat butuh itu,” kata Budiman Sudjatmiko dalam cuitannya yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Twitter @budimandjatmiko pada Rabu, 2 Maret 2022.
Sebelumnya, UE dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Ukraina untuk menjadi anggotanya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengatakan 27 negara Uni Eropa untuk pertama kalinya memutuskan untuk memasok senjata ke negara yang sedang berperang (Ukraina).
Baca Juga: Senasib, Presiden Taiwan Donasikan Seluruh Gajinya untuk Ukraina
Bahkan, sebagai dukungannya agar Ukraina bergabung, UE akan mengirimkan 507 juta dolar AS untuk mengirim persenjataan ke Ukraina yang tengah berperang melawan Rusia.
"Memang dari waktu ke waktu, mereka milik kami. Mereka adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk," kata von der Leyen.
Ukraina, merupakan negara demokratis berpenduduk 44 juta orang dan memperoleh kemerdekaan dari Moskow pada tahun 1991.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 2 Maret 2022: Kasus Corona Baru Hari Ini Naik Lagi Sebesar 40.920
Ukraina pun bertekad bergabung dengan Pakta Pertahanan Alantaik Utara (NATO) dan Uni Eropa.
Namun, niatan ini ditentang keras Rusia. Negara itu juga mengklaim dua wilayah timur Ukraina, sebagai daerahnya.
Presiden Valdimir Putin, pada Kamis 24 Februari 2022, menyatakan perang terang Ukraina dan mengirimkan pasukannya ke beberapa titik, seperti ibu kota Kyiv.
Invasi Rusia ke Ukraina, mendapat kecaman dari negara barat. Dewan Keamanan PBB pun mengecam tindakan Rusia ini.
Namun, Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam dan menyesalkan invasi negara tersebut ke Ukraina.
Veto ini dikeluarkan Rusia setelah Cina abstain dari pemungutan suara.***