PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik ikut mengomentari ramainya isu presiden tiga periode atau penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Dalam keterangan tertulisnya, Rachland Nashidik tampak tidak rela nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diseret dalam isu tersebut.
Pernyataan itu muncul lantaran salah satu politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung wacana presiden tiga periode.
Dengan adanya wacana tersebut, menurut kader PSI itu nantinya SBY atau Jusuf Kalla (JK) bisa kembali maju dalam kontestasi Pilpres mendatang.
"Tidak usah bawa-bawa Pak SBY, seolah-olah beliau sama berkepentingan," ujar Rachland Nashidik seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @rachlandnashidik.
Dia pun mengungkapkan, SBY sedari awal meyakini bahwa kekuasaan seorang presiden tidak boleh ditambah, melainkan harus dibatasi.
Bahkan menurutnya, wacana presiden tiga periode sudah ditolak oleh SBY sejak masih menjadi presiden.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH Online 2022 Lewat HP dengan KTP dan KK Melalui Aplikasi Cek Bansos
Maka dari itu, ia mengingatkan Presiden Jokowi, maupun pihak-pihak yang mendukung wacana tersebut untuk tetap mematuhi konstitusi, yang membatasi kekuasaan maksimal dua periode.
"Pak SBY meyakini kekuasaan harus dibatasi, bukan malah ditambahi. Sejak masih berkuasa, Pak SBY sudah menolak ide Presiden 3 periode. Patuhi konstitusi," ucapnya menjelaskan.
Seperti diketahui sebelumnya, isu penundaan Pemilu 2024 beberapa waktu terakhir akhirnya secara otomatis memunculkan kembali wacana presiden tiga periode.
Isu tersebut muncul pertama kali dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dalam salah satu keterangannya.
Pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dengan alasan kepentingan ekonomi negara.
"Saya menerima para pelaku UMKM, pebisnis, dan analis ekonomi dari berbagai perbankan. Banyak masukan penting, intinya prospek ekonomi kita pascapandemi. Dari seluruh masukan itu, saya mengusulkan Pemilu 2024 itu ditunda 1 atau 2 tahun," ujar Muhaimin Iskandar dilansir dari Antara.
Usulan tersebut lantas disuarakan juga oleh dua Ketua Umum Partai Politik lainnya, yakni Golkar dan PAN.
Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan juga mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dengan berbagai alasan, salah satunya menampung aspirasi masyarakat yang menginginkan Jokowi maju tiga periode.***