Pasalnya menurut Refly Harun, beberapa politikus merasa nyaman dengan kekuasaan dan ingin lebih lama lagi dalam hal menjabat.
“Terutama kekuatan politik yang merasa nyaman dengan kekuasaan sekarang untuk terus menerus berkuasa dan itu adalah sikap yang menurut saya ya buruk bagi proses demokratisasi ya,” ujar Refly Harun.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 4-9 Maret 2022
Kendati terdapat parpol yang setuju menunda Pemilu 2024, Refly Harun berterima kasih terhadap parpol yang tak setuju Pemilu 2024 ditunda.
“Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran ya dalam kesempatan ini ya, saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada partai-partai, kepada kekuatan politik yang masih setia kepada konstitusi,” ujar Refly Harun.
Refly Harun juga menjelaskan jika setuju Pemilu 2024 ditunda, hal itu mengkhianati buah reformasi selama ini.
“Karena kalau kita menunda pemilu, atau memperpanjang masa jabatan presiden, maka sesungguhnya itu adalah mengkhianati buah reformasi, yaitu bahwa kekuasaan itu harus dibatasi,
"Harus ada yang namanya pembatasan masa jabatan presiden, sehebat-hebatnya presiden, maka masa jabatannya harus dibatas,” ujar Refly Harun.***