Politikus PDIP Sulit Cari Sosok Seperti Jokowi, Benny Harman: Mosok dari Ratusan Juta Orang Ndak Ada yang Bisa

- 5 Maret 2022, 19:49 WIB
Benny Harman memberikan tanggapan terhadap pernyataan politikus PDIP yang mengatakan sulit mencari sosok seperti Jokowi.
Benny Harman memberikan tanggapan terhadap pernyataan politikus PDIP yang mengatakan sulit mencari sosok seperti Jokowi. /Twitter/@BennyHarmanID.

PR DEPOK- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Benny Harman turut menanggapi pernyataan Politikus PDIP Panda Nababan yang menilai wacana penundaan pemilu muncul karena sulit mencari sosok seperti Presiden Jokowi.

Menurut Benny Harman, alasan tersebut merupakan cara yang dipakai Soeharto sehingga terus dipilih.

Pendapat itu disampaikan Benny Harman melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID, pada Jumat 4 Maret 2022.

Baca Juga: Wirda Mansur Dituding Bohong Kuliah di Oxford, Yusuf Mansur: Kelihatannya Dia Mau Swing ke Harvard Dubai

“Alasan sama dengan Pak Harto dulu sehingga terus menerus beliau dipilih,” ujar Benny Harman seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

Benny Harman pun meminta tidak menghina bangsa sendiri dengan penilaian tersebut.

“Tapi sebaiknya jangan menghina bangsa sendiri. Mosok (masa) dari ratusan juta orang ndk (tidak) ada yang bisa pimpin negeri ini? #RakyatMonitor#,” pungkasnya.

Cuitan Benny Harman.
Cuitan Benny Harman. Twitter/@BennyHarmanID.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Anak Sekolah Maret 2022 Online untuk Cairkan Bansos PKH Rp4,4 Juta Siswa SD SMP SMA

Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 ramai diperbincangkan publik setelah sejumlah elite partai politik (parpol) mengusulkannya.

Satu di antara elite parpol yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024 adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Selain itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Zulkifli Hasan mengklaim telah menerima masukan dari masyarakat terkait penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Haji Faisal dan Ibu Dewi Datang ke Rumah Atta Halilintar, Denny Darko: Kenyataannya Mungkin Ada Maksud Lain

Pertama, Jokowi dinilai masih yang terbaik berdasarkan hasil survei. Kedua, situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai dan memerlukan perhatian khusus.

Berikutnya, kondisi perekonomian yang belum stabil. Hal ini membuat pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.

Keempat, perkembangan situasi konflik global yang perlu diantisipasi. Di antaranya perang Rusia-Ukraina dan tidak menentunya harga minyak dunia.

Baca Juga: Tidak Serius, Ini 4 Tanda Kamu Bukan Prioritas Pasangan

Lalu, anggaran Pemilu yang justru membengkak dari rencana. Efisiensi lebih baik dikonsentrasikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.

Terakhir yang tidak kalah penting, adalah keberlangsungan program-program pembangunan nasional yang sebelumnya tertunda akibat pandemi.

Di sisi lain, banyak pula suara yang menentang penundaan Pemilu 2024.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Twitter @BennyHarmanID


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah