PR DEPOK – Rusia yang menginvasi militer Ukraina atas perintah Vladimir Putin masih berlangsung hingga saat ini.
Kendati demikian, Deddy Corbuzier menanyakan apa dampaknya konflik Rusia dan Ukraina jika sampai menimbulkan perang nuklir kepada Menlu Retno Marsudi.
“Luar biasa, banyak sekali (dampaknya),” ujar Menlu Retno Marsudi, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube Deddy Corbuzier, 8 Maret 2022.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Sederhana dan Konservatif, Salah Satunya Cancer
Lalu Deddy Corbuzier menanyakan kembali kepada Menlu Retno Marsudi jika perang nuklir terjadi apakah berefek kepada ekonomi.
Menlu Retno Marsudi menjawab jika perang nuklir terjadi karena invasi Rusia kepada Ukraina, bukan hanya berdampak kepada ekonomi.
“Semua mas, semua akan terganggu,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Sehingga menurut Menlu Retno Marsudi, seluruh pihak seharusnya mengupayakan Rusia dan Ukraina untuk berhenti berperang.
“Jadi untuk itulah kenapa tadi saya bilang, saya sangat meminta, semua berpikir stop the war,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Adapun Menlu Retno Marsudi mengibaratkan konflik Rusia dengan Ukraina seperti peristiwa tawuran.
“Balik lagi ke catetanku, mengenai tawuran, jadi kalau terjadi tawuran, yang pertama kita harus lakukan, menghentikan tawurannya, iya kan, menghentikan tawurannya,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Pasalnya, dampak perang Rusia dan Ukraina yang dianalogikan sebagai peristiwa tawuran oleh Menlu Retno Marsudi, akan berdampak pada kerusakan.
“Karena kalau misalnya nih, tawuran terus, itu nanti ada rumah yang kacanya pecah, lalu lintas macet, orang yang sedang sakit di Ambulance terhambat karena lalu lintas macet, belum lagi kalau kita kesabet clurit karena mereka bawa clurit,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Sehingga menurut Menlu Retno Marsudi, seluruh pihak harus mengupayakan Rusia dan Ukraina untuk berhenti berperang.
“Jadi concern kita pertama adalah stop the tawuran, tapi stop the tawurannya gak bisa sendiri loh ya, makannya kita harus memiliki teman yang banyak yang bersuara, yang berusaha untuk menyetop tawuran itu,” ujar Menlu Retno Marsudi.***