PR DEPOK Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut memenuhi undangan Presiden Jokowi untuk datang ke Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Anies Baswedan juga memenuhi perintah untuk membawa tanah dan air dari sumber bersejarah di wilayah masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan memutuskan untuk membawa tanah dari Kampung Aquarium dengan dibantu oleh ibu-ibu untuk mengambilnya.
Disampaikan sang gubernur, lewat tanah Kampung Aquarium yang dibawa ke IKN Nusantara itu, tertitip harapan agar pembangunan IKN baru inii tak meminggirkan rakyat kecil.
"Tanah dari Kampung Aquarium ini menitipkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," katanya.
Sontak keputusuan Anies memilih tanah dari Kampung Aquarium yang diisi oleh warga yang dulu digusur gubernur sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu menuai beragam komentar.
Baca Juga: Mengapa Rasulullah Banyak Berpuasa di Bulan Syaban? Simak Alasan dan Penjelasannya
Kala itu, para warga yang diusir oleh Ahok pada 25 Mei 2015 kemudian dibuatkan kampung susun oleh Anies Baswedan setelah ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Adamsyah Wahab atau Don Adam, turut mengomentari soal Anies membawa tanah dari korban gusuran Ahok ke IKN Nusantara.