Luhut Tak Berani Buka Big Data ke Publik, Fadli Zon: Jangan Halalkan Segala Cara untuk Melawan Konstitusi

- 16 Maret 2022, 10:40 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram @fadlizon

"Jangan halalkan segala cara untuk melawan konstitusi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim memiliki data yang berisi dukungan rakyat Indonesia terhadap penundaan Pemilu 2024.

Pernyataan itu disampaikan Luhut dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," ujar Luhut.

Baca Juga: Jubir Luhut Enggan Buka Big Data Soal Penundaan Pemilu 2024, Cipta Panca: Memang Gak Ada, yang Ada Big Dusta

Luhut menjelaskan masyarakat kelas menengah ke bawah cenderung menginginkan kondisi sosial politik yang tenang, tidak gaduh, dan mementingkan peningkatan kondisi ekonomi.

"Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan Kampret-lah, Cebong-lah, Kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu," ujarnya.

Berdasarkan data tersebut, Luhut mengatakan rakyat mengkritisi dana Rp100 triliun lebih yang dihabiskan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Zalnando Mengaku Nyaman Bermain di Bek dan Sebagai Sayap Persib

"Sekarang lagi gini-gini, katanya, kita coba tangkap dari publik (dari data-data tersebut), ya itu bilang kita mau habisin Rp 100 triliun lebih untuk milih, ini keadaan begini, ngapain sih, ya untuk pemilihan presiden dan pilkada, kan serentak," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x