“Hingga prof Emil Salim pun, mengeluhkan tentang kehadiran mereka,” lanjut dia lagi.
Lebih lanjut, ia berharap agar para buzzer tersebut tidak diadili oleh rakyat di masa yang akan datang.
“Jangan dibiarkan mereka diadili rakyat, kelak,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Karena begitu hukumnya, bila rasa keadilan tak bisa ditegakkan oleh negara,” ungkap dia lagi.
Ia menilai, cuitan yang diproduksi para buzzer hanya bertujuan untuk menyenangkan “kakak pembina” yang membayarnya.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 20 Maret 2022: Pulau Jawa Umumnya Berawan hingga Hujan Ringan
“Sebenarnya para Buzzers itu, hanya menulis tweet yang dapat menyenangkan kakak Pembina yang membayarnya. Lalu gemuruh sorak sorai di antara mereka saja,” kata dia.
“Tapi buah karya mereka, pada gilirannya kelak akan merugikan mereka sendiri,” pungkas Ali Syarief di akhir cuitannya.