Tolak Usulan Malaysia Jadikan Bahasa Melayu sebagai Bahasa ASEAN, Nadiem Sebut Bahasa Indonesia Lebih Layak

- 5 April 2022, 20:18 WIB
Nadiem Makarim menolak usulan Malaysia yang ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN, sebut Bahasa Indonesia lebih layak.
Nadiem Makarim menolak usulan Malaysia yang ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN, sebut Bahasa Indonesia lebih layak. /Instagram/@nadiemmakarim.

PR DEPOK - Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, menolak usulan Malaysia menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua di ASEAN.

Menurut Nadiem, Bahasa Indonesia lebih layak menjadi Bahasa ASEAN dibandingkan dengan Bahasa Melayu.

Hal itu, menurut Nadiem, berdasarkan pertimbangan dimana Bahasa Indonesia memiliki keunggulan sejarah, hukum dan kebahasaannya.

Baca Juga: 6 Tips Ini akan Membuat Kencan Pertama Anda dan Pasangan Sukses

“Saya selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentu menolak usulan tersebut,” kata Nadiem seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia pada Selasa, 5 April 2022.

Menurut Nadiem, usulan yang ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai Bahasa resmi ASEAN, harus dipelajari dan didiskusikan di tingkat regional.

Nadiem juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia membantu pemerintah memberdayakan dan membela Bahasa Indonesia.

Baca Juga: THR dan Gaji ke-13 PNS Cair Sebelum Lebaran 2022, Berikut Daftar dan Besaran yang akan Diterima

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengusulkan Bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN.

Bahkan, usulan itu ia sampaikan saat berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat bagi rakyat kedua negara dan saya yakin kita akan mempererat hubungan persaudaraan yang erat antara Malaysia dan Indonesia,” kata Ismail Sabri di Istana Merdeka.

Baca Juga: D.O EXO Resmi Bintangi Drama Baru True Swordsmanship tentang Keadilan, Begini Detail Perannya

Ismail juga mengatakan jika ia akan berdiskusi dengan para pemimpin regional untuk menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN.

Ia mengemukakan, selain Malaysia, Bahasa Melayu sudah digunakan di beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan sebagian Kamboja.

“Makanya di seluruh ASEAN ada orang yang bisa berbahasa Melayu. Oleh karena itu tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat menjadikan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," kata Ismail Sabri.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah