Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Pengamat: Bukti Diplomasi Nyata di Tengah Konflik Perang

- 1 Juli 2022, 19:50 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Bandara Vnukovo II, Moskow, Rusia, Kamis, 30 Juni 2022, sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr..
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Bandara Vnukovo II, Moskow, Rusia, Kamis, 30 Juni 2022, sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.. /presidenri.go.id/

PR DEPOK – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dinilai sebagai bukti diplomasi nyata untuk membuat perubahan yang berarti di tengah konflik perang kedua negara.

Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Fitriani menilai bahwa kunjungan Jokowi untuk menemui Presiden Rusia dan Ukraina bisa menjembatani keduanya di tengah konflik kedua negara tersebut.

Terlebih Indonesia menjadi tuan rumah G20 tahun ini diharapkan dapat mengatasi berbagai konflik dunia, termasuk konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Juli 2022 Online

“Upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin Indonesia yang merupakan pemimpin G20 tahun ini sebagai bentuk nyata untuk mendorong perdamaian di Ukraina,” kata pengamat Hubungan Internasional UI Fitriani sebagaimana Pikiranrakyat-Depok.com mengutip dari ANTARA.

Fitriani menilai bahwa kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina dapat membawa perdamaian antara kedua negara dalam konflik yang masih berlangsung.

Kunjungan Jokowi tersebut berarti Indonesia menanggapi serius serangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Dimakamkan Hari Ini, Wapres Ma'ruf Amin Pimpin Salat Jenazah di Gedung Kemenpan RB

Sebagai pemimpin G20, Jokowi dapat mendamaikan konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab, Indonesia juga memiliki hubungan yang baik dengan Ukraina dan Rusia.

“Ada ekspektasi yang besar di bahu Presiden Jokowi bahwa kunjungannya ke Ukraina dan Rusia sebagai juru damai dan dapat membuat perubahan berarti,” kata Fitriani.

Diketahui bahwa perang antara Ukraina dan Rusia menyebabkan banyak kehancuran, termasuk menimbulkan krisis pangan di berbagai negara.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 35 Kapan Dibuka? Berikut Estimasi Tanggal Pendaftarannya

Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini harus bisa menangani konflik yang melanda dunia termasuk konflik perang Rusia dan Ukraina serta konflik pandemi Covid-19 yang masih harus segera dituntaskan.

Jokowi juga menegaskan bahwa kunjungannya ke Rusia dan Ukraina tidak memiliki kepentingan apapun dan hanya ingin melihat konflik perang di antara kedua negara tersebut selesai.

Jokowi juga siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina dan Rusia di tengah konflik yang berlangsung.

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia di Odesa Tewaskan 18 Orang, 2 di antaranya adalah Anak-anak

Sebab, isu perdamaian dan kemanusiaan akan selalu menjadi prioritas dalam politik luar negeri Indonesia.

“Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia,” ujar Jokowi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x