Pertamina Pastikan BBM Subsidi Tak Naik Meski Harga ICP Masih Tinggi

- 11 Juli 2022, 11:28 WIB
Ilustrasi - Pertamina memastikan bahwa BBM bersubsidi tidak akan mengalami kenaikan kendati kini harga ICP melonjak.
Ilustrasi - Pertamina memastikan bahwa BBM bersubsidi tidak akan mengalami kenaikan kendati kini harga ICP melonjak. /Pikiran Rakyat/Gita Pratiwi.

PR DEPOK - Pertamina mulai melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi per Minggu, 10 Juli 2022 kemarin.

Penyesuaian BBM terus diberlakukan Pertamina secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga Jenis Bahan Bakar Umum (JBU). Penyesuaian harga dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Meski begitu, Manajemen Pertamina memastikan bahwa tidak ada kenaikan harga BBM subsidi seperti pertalite, solar, dan elpiji 3 kilogram di tengah adanya penyesuaian harga bahan bakar non subsidi tersebut.

Baca Juga: Tak Disebut Umi Lenggogeni Saat Beli Oleh-oleh, Denny Darko Terawang Perasaan Fuji Lewat Kartu Tarot

Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut Pertamina Taufikurachman menyebut, bahwa harga Indonesian Crude Price (ICP) untuk BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk elpiji masih tinggi yang menyentuh angka angka 117,62 dolar AS per barel.

"Walau harga Indonesian Crude Price (ICP) untuk BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk elpiji masih tinggi, harga BBM bersubsidi tidak ikut dinaikkan," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Saat ini diketahui, harga minyak ICP per Juni 2022 lebih tinggi sekitar 37 persen dari harga ICP pada Januari 2022 lalu.

Baca Juga: 5 Gejala Flu Umum yang Perlu Anda Ketahui, Salah Satunya Demam

Kemudian, tren harga CPA juga dikabarkan masih tinggi pada Juli 2022 yang menyentuh angka 725 dolar AS per metrik ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang 2021.

Dijelaskan Taufikurachman lebih lanjut, mulai Minggu, 10 Juli 2022 kemarin, Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi.

Untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut), kata dia, harga Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp16.550 dari sebelumnya Rp14.800 per liter.

Baca Juga: Tegas Sebut Kabar Tilang Stut Motor Hoaks, Polda Metro Jaya: Harusnya Polisi Menolong, Bukan Menilang

Lalu, Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp16.850 dari harga semula yakni Rp14.000 per liter dan Dexlite (CN 51) menyentuh Rp15.350 dari Rp13.250 per liter.

Menurutnya, hanya pertamax yang merupakan BBM non subsidilah yang harganya tetap atau tidak berubah yakni Rp12.750 per liter.

Tidak hanya harga BBM non subsidi saja, untuk elpiji non subsidi (bright gas) juga bakal disesuaikan dari yang sebelumnya hanya Rp91.000, sekarang naik menjadi Rp104.000.

Sementara untuk bright gas 12 kilogram yang sebelumnya dihargai Rp189.000 per tabung, kini naik menjadi Rp215.000.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x