Karena Wilopo dan Njonoprawoto tidak bisa memasang mikrofon tersebut, maka Gunawan Menyuruh seorang anggota keluarganya, Sunarto (21 tahun) yang cukup ahli, untuk ikut mereka.
Baru di dalam mobil, Sunarto diberitahu, bahwa mikrofon itu akan diperlukan untuk Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sunarto (kemudian bekerja sebagai pengusaha dan bertempat tinggal di bogor) kemudian memasang mikrofon yang beriwayat itu di Pegangsaan Timur 56 pada 17 Agustus 1995.
Setelah selesai dipakai, siang tu juga mikrofon diserahkan kembali oleh saudara Wilopo kepada saudara Gunawan.
Baca Juga: Mengenal Isi Naskah Asli Teks Proklamasi yang Ditandatangani Soekarno-Hatta
Baik pada waktu membawanya ke Pegangsaan Timur Maupun waktu dibawanya kembali ke Salemba Tengah, mikrofon tersebut seolah-olah telah mendapat "salvo kehormatan" dari tentara Jepang. yaitu berupa tembakan senapan.
Masing-masing suara tembakan itu terdengar di muka RSUD dan dimuka Ika Daigaku (Sekolah tinggi Kedokteran, yaitu UI sekarang).
Dimana Mikrofon itu Sekarang?
Pada sekitar tahun 1960, mikrofon beserta standarnya tapi tanpa versterker lagi itu telah diminta oleh saudara Harjoto.
Baca Juga: Soekarno Indonesia Merdeka, Rekomendasi Film Berlatarkan Sejarah Kemerdekaan Indonesia