Indonesia Butuh Calon Presiden Alternatif, Pakar Politik: Mencari Figur Baru yang Bukan Sekedar Populer

- 29 Agustus 2022, 11:58 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024 /Pikiran Rakyat/

PR DEPOK – Jalur rekrutmen pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden hingga saat ini hanya tersedia melalui partai politik (parpol).

Menurut Pakar politik, dukungan terhadap calon Presiden dan wakil Presiden alternatif harus mulai diberikan.

Namun, calon Presiden alternatif yang bermunculan masih merupakan tokoh-tokoh di lingkaran elit partai politik.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Beberapa Wilayah Ini Berpotensi Terjadi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dukungannya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Calon Presiden atau capres dari PDI Perjuangan pada 2024, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pikiran-rakyat.com.

Pangi menilai hal tersebut berdasarkan pernyataan Jokowi sebelumnya yang mengatakan bahwa menjadi Capres tidak cukup hanya bermodalkan elektabilitas saja.

Lalu, Pangi menyebutkan ada beberapa alasan yang bisa menguatkan bahwa pernyataan Jokowi itu sebagai sinyal kuat memberikan dukungan kepada Puan Maharani.

Yang pertama, PDIP sudah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Beberapa Wilayah Ini Berpotensi Terjadi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang

Pangi menilai, adanya kemungkinan PDIP menyadari bahwa kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.

Kemudian kedua, adanya kemungkinan PDIP konsisten atau ditaklukkan oleh realitas politik yang memungkinkan tokoh dengan elektabilitas tinggi yang akan menang.

Dan ketiga, menurutnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding Puan. Hal ini bisa menangkap pesan dan sinyal bahwa Jokowi akan mendukung Puan.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari antaranews.com, sejumlah pengamat politik menilai partai perlu mengusung bakal calon Presiden atau capres alternatif guna menjawab tantangan pembangunan Indonesia.

Baca Juga: Sudah Cair Agustus! Cek Nama Penerima PIP 2022 di Sini, Siapkan Dokumen Ini tuk Cairkan Bantuan Rp2,2 Juta

Dalam keterangan yang diterima di Depok, Jawa Barat, Senin, 29 Agustus 2022, pengamat dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan perlu upaya serius untuk mencari figur yang tidak sekadar populer.

“Perlu adanya upaya serius dari partai politik saat ini untuk mencari figur baru yang bukan sekedar populer, tetapi paham betul mengenai relevansi pembangunan Indonesia pasca 2024,” ujar Ray Rangkuti.

Dia menyebutkan sejumlah nama di luar partai politik yang perlu dicermati, misalnya Jimly Asshiddique untuk pembangunan demokrasi dan Ilham Habibie untuk pengembangan teknologi.

Baca Juga: Cek Status BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta di Sini, BSU 2022 Segera Cair ke Nama Pekerja Berikut

Menurut Ray Rangkuti, terdapat stagnasi elektabilitas figur partai yang kerap digadang jelang Pilpres 2024, sehingga ada kemungkinan terjadi kebosanan dengan nama-nama tersebut akan terus bertahan.

Arif Susanto dari Exposit Strategic turut menambahkan, partai politik perlu lebih terbuka untuk melihat potensi pemimpin.

Selain kriteria calon yang harus selaras dengan nilai-nilai keIndonesiaan, menurut Arif, wawasan elit juga tidak boleh terjebak dalam eksklusivisme kepartaian.

Baca Juga: Jadwal Pencairan BSU 2022 Menurut Menaker Ida Fauziyah, Lengkap dengan Kriteria dan Syaratnya

Sebab, kata Arif, pada akhirnya pemilu bukan semata tentang peluang kemenangan, tetapi juga kesempatan melakukan transformasi kepemimpinan dan pembangunan nasional.

Disamping itu, tokoh-tokoh potensial harus lebih aktif terlibat dalam diskursus politik, termasuk mengemukakan inovasi dan terobosan guna memperkaya gagasan politik nasional.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Indonesia (FORMAPPI) Lucius Karus mengatakan, kemungkinan bakal capres alternatif masih cukup tinggi.

Baca Juga: Link Daftar Kartu Prakerja Gelombang 43, Hindari 6 Hal Berikut agar Dapat Insentif Rp3,55 Juta

Menurut Lucius, pengalaman Indonesia dalam mengusung calon pemimpin alternatif dapat terlihat saat kemunculan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019 lalu.

Partai politik dapat memberikan ruang bagi figur alternatif yang penuh gagasan serta dapat menjawab tantangan pembangunan di Indonesia ke depan.

Proses ini dapat dilakukan oleh partai politik dengan melihat dinamika di masyarakat melalui hasil survei yang terkait dengan dukungan terhadap tokoh-tokoh yang bersaing.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x