Cegah Ideologi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleran, Kepala BNPT: Pemuda Harus Dibekali Moderasi Beragama

- 31 Agustus 2022, 17:10 WIB
Ilustrasi. Demi mencegah ideologi radikalisme, terorisme, dan intoleran, Kepala BNPT sebut pemuda harus dibekali moderasi agama dan literasi digital.
Ilustrasi. Demi mencegah ideologi radikalisme, terorisme, dan intoleran, Kepala BNPT sebut pemuda harus dibekali moderasi agama dan literasi digital. /PIXABAY/geralt.

"Ini penting untuk menyelamatkan anak muda Indonesia sehingga mereka bisa menimba ilmu dan melaksanakan perkuliahan dengan baik, sekaligus memiliki semangat nilai-nilai kebangsaan, cinta kepada NKRI, dan semangat mencintai nilai luhur bangsa," katanya.

Kepada BNPT menguraikan, Indonesia merupakan negara yang diberikan oleh Allah SWT dengan berbagai nilai luhur, yang terbangun sejak Republik Indonesia belum berdiri.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS DKI Jakarta 2022 Tahap 3 Online di dtks.jakarta.go.id Pakai HP

Dalam kesempatan ini, Kepala BNPT juga mengingatkan para mahasiswa untuk berhati-hati saat bermedia sosial karena banyak sekali doktrin radikalisme, terorisme disebarluaskan melalui media sosial.

Dari data yang ada, Indonesia berada di nomor empat pengguna internet terbesar di dunia. Dari 273 juta lebih, 2 juta penduduk Indonesia menggunakan internet, kemudian 80 persen menggunakan akun medsos, dan dari penggunaan akun medsos 60 persen yaitu generasi milenial dan generasi Z.

Fakta tersebut membuat generasi muda begitu mudah tersambung dengan berbagai informasi.

Baca Juga: Syarat Naik Kereta Api Terbaru Agustus 2022: Calon Penumpang Wajib Vaksin Booster

Para pengusung ideologi terorisme sangat mahir menggunakan media sosial, bahkan mereka menyelenggarakan pelatihan untuk menjadi teroris secara online, sudah tidak lagi ketemu dengan mentornya.

"Jadi hati-hati bermedia sosial apalagi dengan narasi agama yang ujungnya menganjurkan kekerasan yang ekstrem. Bahkan ada yang diajarkan menjadi bom bunuh diri. di Indonesia sudah banyak,

"Demikian juga bahkan melibatkan kaum perempuan. Jadi yang mahasiswa semua kita mohon waspada menggunakan media sosial, jangan sampai nanti dengan asyik berkomunikasi di media sosial ternyata mereka menjadi bagian perekrut pelaku terorisme," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x