Cegah Ideologi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleran, Kepala BNPT: Pemuda Harus Dibekali Moderasi Beragama

- 31 Agustus 2022, 17:10 WIB
Ilustrasi. Demi mencegah ideologi radikalisme, terorisme, dan intoleran, Kepala BNPT sebut pemuda harus dibekali moderasi agama dan literasi digital.
Ilustrasi. Demi mencegah ideologi radikalisme, terorisme, dan intoleran, Kepala BNPT sebut pemuda harus dibekali moderasi agama dan literasi digital. /PIXABAY/geralt.

PR DEPOK - Kepala BNPT Boy Rafli mengatakan bahwa generasi muda terutama mahasiswa, harus dibekali moderasi beragama dan literasi digital.

Menurut Boy Rafli, pembekalan tersebut bertujuan untuk melawan penyebaran ideologi radikalisme, terorisme, dan intoleran pada generasi muda serta mahasiswa.

Pentingnya pembekalan moderasi beragama dan literasi digital pada mahasiswa itu disampaikan Boy Rafli dalam acara kuliah umum pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Kampus IV Tuntungan, Medan, Sumatera Utara Selasa, 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 44 Dibuka? Ini Estimasi Tanggalnya

"Generasi muda harus dibekali pengetahuan agar mereka tidak mudah terpapar dengan hal-hal berkaitan ideologi terorisme yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia," kata Boy Rafli dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Di samping penguatan wawasan kebangsaan dan kearifan lokal, menurut Kepala BNPT, moderasi beragama adalah salah satu vaksin supaya negeri ini bebas dari intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Untuk itu, Boy Rafli sangat mengapresiasi adanya deklarasi Relawan Moderasi Beragama yang diikuti kurang lebih 6.000 mahasiswa dan mahasiswi baru UINSU dengan membubuhkan tanda tangan di kain kafan raksasa.

Baca Juga: Bobotoh Merindukan Sosok Bruno Cantanhede untuk Kembali ke Persib Bandung

Kepala BNPT juga mengaturkan terima kasih kepada rektor UINSU yang telah memberikan ruang dan waktu untuk membekali mahasiswa/mahasiswi baru tentang pencegahan radikalisme dan terorisme.

"Ini penting untuk menyelamatkan anak muda Indonesia sehingga mereka bisa menimba ilmu dan melaksanakan perkuliahan dengan baik, sekaligus memiliki semangat nilai-nilai kebangsaan, cinta kepada NKRI, dan semangat mencintai nilai luhur bangsa," katanya.

Kepada BNPT menguraikan, Indonesia merupakan negara yang diberikan oleh Allah SWT dengan berbagai nilai luhur, yang terbangun sejak Republik Indonesia belum berdiri.

Baca Juga: Cara Daftar DTKS DKI Jakarta 2022 Tahap 3 Online di dtks.jakarta.go.id Pakai HP

Dalam kesempatan ini, Kepala BNPT juga mengingatkan para mahasiswa untuk berhati-hati saat bermedia sosial karena banyak sekali doktrin radikalisme, terorisme disebarluaskan melalui media sosial.

Dari data yang ada, Indonesia berada di nomor empat pengguna internet terbesar di dunia. Dari 273 juta lebih, 2 juta penduduk Indonesia menggunakan internet, kemudian 80 persen menggunakan akun medsos, dan dari penggunaan akun medsos 60 persen yaitu generasi milenial dan generasi Z.

Fakta tersebut membuat generasi muda begitu mudah tersambung dengan berbagai informasi.

Baca Juga: Syarat Naik Kereta Api Terbaru Agustus 2022: Calon Penumpang Wajib Vaksin Booster

Para pengusung ideologi terorisme sangat mahir menggunakan media sosial, bahkan mereka menyelenggarakan pelatihan untuk menjadi teroris secara online, sudah tidak lagi ketemu dengan mentornya.

"Jadi hati-hati bermedia sosial apalagi dengan narasi agama yang ujungnya menganjurkan kekerasan yang ekstrem. Bahkan ada yang diajarkan menjadi bom bunuh diri. di Indonesia sudah banyak,

"Demikian juga bahkan melibatkan kaum perempuan. Jadi yang mahasiswa semua kita mohon waspada menggunakan media sosial, jangan sampai nanti dengan asyik berkomunikasi di media sosial ternyata mereka menjadi bagian perekrut pelaku terorisme," pungkasnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x