Network
PR DEPOK – Kejaksaan Agung atau Kejagung telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari enam tersangka obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Penyidikan akan dilakukan terhadap enam orang yang telah ditetapkan statusnya sebagai tersangka obstruction of justice.
Identitas resmi serta pasal yang dijeratkan terhadap para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J diungkapkan oleh Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.
Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM Rp600.000 di Aplikasi Cek Bansos, Bakal Cair September 2022 di Kantor Pos
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari cianjur.pikiran-rakyat.com, SPDP terkait tindak pidana obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir J telah diterima oleh Kejaksaan Agung atau Kejagung.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum atau Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana mengungkapkan SPDP itu telah diterbitkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan diterima Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum atau Jampidum, pada Kamis, 1 September 2022.
"Penyidikan dilakukan terhadap enam anggota Polri, yang berstatus tersangka. Yakni atas nama tersangka ARA, CP, BW, HK, AN, dan IW," ujar Ketut di Jakarta, Kamis, 1 September 2022, seperti Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pmjnews.com.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH Tahap 3 di Link cekbansos.kemensos.go.id Cair September 2022
Ketut mengungkapkan, enam tersangka tersebut dijerat Pasal 49 juncto Pasal 33 dan Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU 19/2016 tentang ITE, serta Pasal 221 ayat (1) ke-2 dan Pasal 233 KUHP, juncto Pasal 55, dan Pasal 56 KUH Pidana.
