Cerita Ade Irma Suryani Nasution dalam Peristiwa G30S PKI, Sempat Nyanyikan Gugur Bunga sebelum Meninggal

- 15 September 2022, 08:48 WIB
Putri bungsu jenderal Nasution, Ade Irma Suryani Nasution yang masih berusia 5 tahun digendong sang Ibu Johana Sunarti Nasution, dipunggung gadis kecil itu darah masih mengalir akibat luka tembak dari kelompok penculik G30S PKI.
Putri bungsu jenderal Nasution, Ade Irma Suryani Nasution yang masih berusia 5 tahun digendong sang Ibu Johana Sunarti Nasution, dipunggung gadis kecil itu darah masih mengalir akibat luka tembak dari kelompok penculik G30S PKI. /dok.Museum Indonesia/

PR DEPOK – Jenderal Besar (Purn) DR. Abdul Haris Nasution adalah seorang Jenderal yang berhasil lolos dari peristiwa G30S PKI.

Pada 1 Oktober 1965 pukul 03.30 WIB, pasukan Cakrabirawa yang digerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan pengepungan di rumah A.H Nasution untuk melakukan penculikan.

Suasana di rumah A.H Nasution dalam peristiwa G30S PKI saat itu begitu mencekam.

Baca Juga: Publik Jepang Menentang Pemakaman Kenegaraan Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe

Namun, sang istri, Johanna Sunarti Nasution kala itu meneguhkan hati untuk bisa menyelamatkan sang suami yang hendak diculik dan dibunuh.

“Yang dicari Kamu pak! Mari kita selamatkan kamu, tidak usah memikirkan kita, ayo kamu lari!” ungkap Johanna kepada suaminya, yang diceritakan oleh Hendrianti Sahara Nasution anak sulung dari A.H Nasution dalam sebuah video dokumentasi.

Lalu A.H Nasution berhasil kabur dari incaran pasukan Cakrabirawa dengan cara melompat dari pagar setinggi 2 meter ke rumah sebelah yang merupakan kediaman Kedubes Irak dan bersembunyi di belakang tong.

Baca Juga: Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura, Kadispenal Julius Widjojono: Belum Diketahui Penyebabnya

Tapi naas, adik dari Hendrianti, yaitu Ade Irma Suryani Nasution yang merupakan putra bungsu A.H Nasution tewas ditembak pasukan Cakrabirawa.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x