BSSN Telusuri Adanya Dugaan Kebocoran Data, Hacker Bjorka Singgung Soal Pemimpin di Bidang Teknologi

- 10 September 2022, 20:38 WIB
Ilustrasi. BSSN akan menelusuri terkait adanya dugaan kebocoran data, hacker Bjorka singgung soal pemimpin di bidang teknologi.
Ilustrasi. BSSN akan menelusuri terkait adanya dugaan kebocoran data, hacker Bjorka singgung soal pemimpin di bidang teknologi. /Pexels/Mikhail Nilov.

PR DEPOK – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan koordinasi dengan Penyedia Sistem Elektronik (PSE) untuk menindaklanjuti kebocoran data yang terjadi.

“BSSN telah melakukan penelusuran terhadap dugaan insiden kebocoran data yang terjadi dan melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan,” kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Diketahui, BSSN sudah berkoordinasi dengan setiap PSE, terutama di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Baca Juga: BLT BBM Masih Cair, Cara Cek Nama Penerima Bisa Selain di cekbansos.kemensos.go.id, Cukup Unduh Aplikasi Ini

BSSN mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan berbagai upaya mitigasi guna memperkuat sistem keamanan siber, dan mencegah risiko yang lebih besar terhadap beberapa PSE tersebut.

Selain itu, kerjasama antara BSSN dan PSE juga sudah melibatkan aparat penegak hukum, seperti Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Keterlibatan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tersebut bertujuan untuk menegakan langkah-langkah penegakan hukum.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Anak Sekolah 2022 Online untuk Cairkan Bansos Rp4,4 Juta bagi Siswa SD-SMA

Lebih lanjut, BSSN juga mengatakan bahwa keamanan siber merupakan bagian dari tanggung jawab bersama.

Oleh karena itu, pihak BSSN meminta agar seluruh PSE memastikan keamanan sistem elektronik masing-masing.

Sebagaimana hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang berbunyi sebagai berikut.

Baca Juga: Cara Cek Nama Calon Penerima BSU 2022 Online Lewat HP di Link Resmi Kemnaker

“Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya”.

Sebelumnya, viral seorang hacker yang menggunakan akun bernama “Bjorka”, mengklaim dirinya telah meretas persuratan Presiden Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut disampaikannya melalui grup Telegram.

Kabar peretasan yang dilakukan oleh “Bjorka” tersebut disebarluaskan oleh pengguna akun Twitter “DarkTrace: DarkWeb Criminal Intelligence”.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 10 September 2022: Tambahan Kasus Corona Baru Hari Ini 2.609

Unggahan tersebut mengklaim bahwa surat dan dokumen Presiden Indonesia, serta surat yang dikirimkan BIN berlabel rahasia telah mengalami kebocoran.

Sontak klaim Bjorka tersebut menjadi viral di media sosial Twitter dan menjadi topik pembahasan terpopuler hingga Sabtu, 10 September 2022.

“Nanti, pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Kepala Sekretariat Presiden, Budi Heru Hartono.

Baca Juga: BSU 2022 Siap Cair Senin, Pekerja Wajib Penuhi Syarat Ini tuk Bisa Dapatkan BLT Subsidi Upah Rp600.000

Hacker "Bjorka" di akun Twitter @bjorkanism baru-baru ini nampak mengunggah sebuah cuitan soal Munir dan Supersemar.

Why so many people tagging me about Munir and Supersemar? (mengapa begitu banyak orang menandai saya tentang Munir dan Supersemar?)", cuitnya.

Hal itupun turut dikomentari netizen yang ingin mencari tahu tentang insiden terkait kematian Munir dan Supersemar.

Baca Juga: Cair September 2022, Segera Cek Nama Penerima Bansos PKH Tahap 3 Lewat Situs cekbansos.kemensos.go.id

Selain itu, Bjorka juga mengatakan bahwa ini adalah era baru untuk menunjukkan sesuatu secara berbeda.

"This is a new era to demonstrate differently. nothing would change if fools were still given enormous power (ini adalah era baru untuk menunjukkan sesuatu secara berbeda. tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar),

"The supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people (pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. karena mereka hanya orang bodoh)," ungkap akun @bjorkanism.

Cuitan Bjorka.
Cuitan Bjorka. Twitter/@bjorkanism.

***

Editor: Gracia Tanu Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x