Sebab, ada laga yang berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB ini tidak ada suporter Persebaya.
Namun, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang ini akibat desak-desakan antar suporter yang berusaha keluar dari stadion.
Baca Juga: Turut Berduka, Manchester United hingga Barcelona Ucapkan Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan
“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit dan terinjak-injak serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” terang Mahfud MD dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @mohmahfudmd.
Mahfud MD juga menegaskan, pemerintah sebenarnya sudah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola.
Hanya saja, lanjut Mahfud MD, olahraga ini kerap memancing para suporter meluapkan emosinya secara tiba-tiba.
Baca Juga: Cara Cek Info GTK Lolos PG Seleksi Guru PPPK 2022 di info.gtk.kemdikbud.go.id
Dunia sepakbola tanah air berduka dengan terjadinya tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Dalam tragedi Kanjuruhan ini seratus lebih orang tewas, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Tragedi Kanjuruhan ini terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya berakhir dengan kekalahan tuan rumah dengan skor 3-2.