Network
PR DEPOK - Fenomena cuaca ekstrem terpantau melanda wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Terkait fenomena cuaca ekstrem itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai penyebabnya.
Berdasarkan dari keterangan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang berada pada fase peralihan antara musim kemarau ke musim hujan.
Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Jojoba untuk Kecantikan Kulit dan Wajah, Salah Satunya Mampu Mengatasi Jerawat
Fase peralihan tersebut ditandai dengan adanya fenomena hujan lebat, dan juga angin kencang atau puting beliung.
Menurut Karnawati, fase peralihan antara musim kemarau ke musim hujan merupakan salah satu penyebab terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
“Saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah yaitu fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat,” kata Karnawati dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca Juga: Cara Daftar PKH 2022 Online via HP agar Lansia 60 Tahun ke Atas Dapat BLT Rp2,4 Juta per Tahun
Adapun yang memberikan kontribusi terhadap melimpahnya uap air pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia adalah adanya fenomena seperti Indian Ocean dipole.
