Network
PR DEPOK - Baru-baru ini, nama debt collector banyak disebut-sebut karena kasus dari salah satu seleb TikTok yang diambil mobilnya.
Menanggapi viralnya kasus debt collector, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkapkan, saat ini terdapat fenomena suara diam (silent sound).
Hal tersebut dikatakan pihak Polda Metro Jaya karena maraknya beberapa tindakan debt collector dan premanisme di tengah masyarakat.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, akibat perilaku debt collector dan premanisme, banyak masyarakat yang takut melapor ke pihak polisi karena diancam.
Baca Juga: 24 Februari Memperingati Hari Apa? Ada International Stand Up to Bullying Day, Begini Sejarahnya
"Masyarakat itu sebenarnya takut dan resah pada tindakan premanisme. Kalau mau lapor polisi juga takut karena mereka diancam oleh preman," ucap Kombes Pol Hengki Haryadi dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Kamis 23 Februari 2023.
Hengki juga menjelaskan, pihaknya telah menerima banyak laporan dari beberapa wilayah terkait dengan tindakan premanisme dan akan berkoordinasi dengan beberapa pihak guna melindungi masyarakat yang melapor.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan 'criminal justice system' seperti kejaksaan dan sebagainya untuk melindungi pelapor. Sehingga masyarakat tidak takut lagi terhadap aksi premanisme yang terjadi dan membuat resah warga," tuturnya.
Hengki menambahkan, sejak viralnya kasus tindakan penagih utang (debt collector) yang semena-mena, banyak masyarakat yang juga melaporkan tindakan-tindakan semacam itu.
Baca Juga: Bansos PKH Anak Sekolah Tahun 2023 Kembali Cair, Cek Bocoran Jadwal Penyalurannya di Sini
