Dijelaskan Tito Karnavian, salah satu penelitian menyebutkan bahwa salah satu karakteristik Virus Corona dapat mati dan tidak menyebar setelah dipanaskan pada suhu 56 derajat celcius.
Sehingga secara teori, kata dia, jenazah yang mengandung virus sejatinya untuk dibakar. Namun hal itu juga bergantung pada akidah dan keyakinan masing-masing pemeluk agama.
"Contohnya seperti saya seorang Muslim," ujar Tito Karnavian.
Dengan begitu, ia mengatakan, tekniknya adalah dengan cara dibungkus rapat agar virusnya tidak keluar dari berbagai celah. Setelah itu baru dimakamkan di tempat yang kering sehingga ada kemungkinan virusnya keluar mengalir di air sebagainya.
Baca Juga: Percaya Mampu Tangkal Corona, Orang Tua di India Berikan Minuman Keras ke Anaknya daripada Masker
"Ini ada oknum media yang tidak bertanggung jawab dengan memotong perkataan yang saya sampaikan. Bahkan ada juga yang menambahkan kata-kata yang sejatinya tidak diucapkan saya yaitu jenazah pasien Virus Corona harus dibakar," ucap dia.
Dengan adanya klarifikasi yang disampaikannya, Tito Karnavian meminta dan berharap agar polemik perihal pernyataannya ini untuk segera diakhiri sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
"Saya pun meminta agar pemberitaan apabila dimuat di media jangan dipotong-potong. Apabila itu dilakukan maka akan menghilangkan konteksnya," katanya.***