Network
PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan jika ada temuan transaksi mencurigakan pada lingkungan Kemenkeu.
Adapun temuan tersebut menurut Mahfud MD yakni berupa transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun pada lingkungan Kementerian Keuangan.
"Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Mahfud MD dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Rabu.
Mahfud MD menambahkan jika temuan tersebut juga di luar transaksi Rp500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang telah dibekukan oleh PPATK.
Baca Juga: Link Nonton The Heavenly Idol Episode 8, Spoiler: Nyawa Kim Dal dalam Bahaya
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar," tutur Mahfud MD.
Atas temuan tersebut, Mahfud MD telah melaporkanya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
"Ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan," ujar Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, dari pihak KPK juga telah memeriksa satu per satu pegawai Kemenkeu, yang diduga termasuk tindak pidana pencucian uang.
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau dan Macan Jumat, 10 Maret 2023: akan Ada Proyek Baru
Selain itu, Ketua Mahfud MD juga menjamin jika temuan tersebut bukanlah hoaks dan tidak dapat disembunyikan di era keterbukaan informasi.
"Kenapa saya bicara kepada saudara, karena kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang," ucap Mahfud MD.
Karena menurut Mahfud MD sebelum ia membeberkan temuan tersebut, berita itu bisa bocor dengan sendirinya, sehingga ia mengatakan untuk menghindari hoaks.
Baca Juga: Bansos PKH Tahap 1 2023 dan BPNT Segera Disalurkan, Kemensos Jelaskan Skema Terbarunya
"Saya enggak ngomong juga bisa bocor keluar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks bahwa ini tidak hoaks dan ada datanya tertulis," ujar Mahfud MD.***
