"Ini yang harus kami ingatkan nih. Sudah ada buktinya dari satu klaster merembet jadi banyak kasus," ucap dia.
Selain itu, ia juga menyinggung banyaknya kasus di asrama pendeta. Ini tak lepas dari konsep asrama yang memungkinkan banyak orang berkumpul serta melakukan kegiatan secara bersama-sama.
"Orang banyak berkumpul dalam satu waktu, misalnya di asrama pendeta positivity rate-nya 51 persen. Jadi kegiatan bersama seperti itu protokol juga harus diterapkan secara ketat," ujarnya.
Untuk diketahui, DKI Jakarta masih menjadi wilayah penyumbang tertinggi kasus positif Virus Corona. Per Rabu 29 Juli 2020, wilayah kepemimpinan Anies Baswedan tersebut mencatat kasus baru sebanyak 577 sehingga total menjadi 20.572 kasus.***