Adanya Konflik di Sudan, TNI Prioritaskan WNI yang Hamil dan Sakit untuk Segera Dievakuasi

- 24 April 2023, 21:40 WIB
TNI memprioritaskan WNI yang hamil dan sakit untuk segera dievakuasi dari Sudan yang tengah dilanda konflik.
TNI memprioritaskan WNI yang hamil dan sakit untuk segera dievakuasi dari Sudan yang tengah dilanda konflik. ///Reuters/Andreea Campeanu

PR DEPOK - Tim evakuasi TNI akan memprioritaskan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang hamil dan sakit, orang lanjut usia, dan anak-anak dari Sudan ke Indonesia.

Ini merupakan instruksi yang diberikan kepada TNI untuk melaksanakan evakuasi darurat, sehingga tidak semua WNI di Sudan akan segera dievakuasi dan dipulangkan ke Tanah Air.

Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan hal ini setelah apel pemberangkatan tim evakuasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada hari Senin, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.Com dari Antara.

"Saat ini, kami menerima informasi bahwa sekitar 291 warga negara Indonesia (WNI) telah siap untuk dievakuasi di Port Sudan. Kementerian Luar Negeri memberikan prioritas kepada ibu hamil, orang yang sakit, orang tua, dan anak-anak. Kemungkinan mereka akan dipulangkan lebih dulu," kata Laksamana Yudo.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik di Jepang, Salah Satunya Ada Perusahaan Tertua di Dunia

TNI telah mengirimkan tim evakuasi yang terdiri dari 39 prajurit ke Sudan menggunakan pesawat Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara. Panglima TNI mengatakan bahwa pesawat tersebut mampu membawa sekitar 100 orang dalam satu perjalanan.

Saat ini, fokus evakuasi terpusat di kota pelabuhan timur Sudan, yaitu Port Sudan. Namun, TNI tidak menutup kemungkinan untuk mengevakuasi WNI yang berkumpul di ibu kota Sudan, Khartoum.

Tim evakuasi akan membawa WNI dari Sudan ke Jeddah, Arab Saudi, dan kemudian pulang ke Tanah Air menggunakan pesawat komersial.

Baca Juga: Dapatkan BLT Anak Sekolah 2023 hingga Rp2 Juta, Simak Jadwal dan Cara Cek Penerimanya di Sini

Laksamana Yudo menjelaskan bahwa perjalanan penerbangan dari Port Sudan ke Jeddah hanya memakan waktu 45 menit, sedangkan dari Khartoum memakan waktu sekitar 1,5 jam. Oleh karena itu, mereka akan memprioritaskan orang yang dapat dievakuasi lebih cepat.

Hingga saat ini, tim evakuasi dari KBRI Khartoum di Sudan dan tim dari Kementerian Luar Negeri RI telah mengumpulkan WNI dari beberapa kota di Sudan dan membawa mereka ke Port Sudan dan Khartoum melalui jalur darat.

Panglima TNI mengatakan bahwa jika situasinya aman dan mendukung, maka evakuasi dapat selesai dalam sehari dengan perjalanan 45 menit. Jika pesawat dapat bolak-balik 2-3 kali, maka lebih banyak orang dapat dievakuasi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Kota Depok Besok, 25 April 2023: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Tim evakuasi WNI ke Sudan terdiri dari 39 prajurit TNI, termasuk kru pesawat, penerbang, tim dari Kopasgat TNI AU, dokter, BAIS TNI, dan Puspen TNI.

"Sebanyak 39 orang, ada yang sudah standby di Jeddah dan ada yang sudah standby di Port Sudan," ucap Laksamana Yudo.

Pada Sabtu 22 April 2023, terjadi konflik bersenjata antara tentara (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan. Konflik dimulai ketika pemerintah mencoba untuk menggabungkan RSF ke dalam angkatan bersenjata Sudan.

Baca Juga: Dibantai Newcastle, Tottenham Hotspurs Segera Tentukan Nasib Cristian Stellini

Pertempuran terjadi di Khartoum dan wilayah sekitarnya, dan menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan ribuan warga lainnya luka-luka.

Menurut Kementerian Luar Negeri, terdapat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan, dengan sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x