Hari Pendidikan Nasional: Asal-usul Jamiat Khair sebagai Pelopor Pendidikan Modern Masyarakat Islam

- 1 Mei 2023, 13:57 WIB
Ilustrasi hari pendidikan nasional 2 Mei.
Ilustrasi hari pendidikan nasional 2 Mei. /Twibbonize/

Jamiat Khair memiliki perhatian kepada 2 bidang sosial dan budaya yaitu pendirian dan pembinaan satu sekolah pada tingkat dasar dan mengirim pelajar untuk studi ke Turki.

Namun, bidang kedua ini tidak terlalu berdampak kepada dinamika sosial ketika pulang dari Turki sehingga program studi ke luar negeri ini dihentikan oleh Jamiat Khair.

Baca Juga: Info BPNT Mei 2023 Mulai Cair Hari Ini? Cek Nominal Bantuan dan Nama Penerimanya Sekarang

Sekolah dasar besutan Jamiat Khair berdiri pada tahun 1905. Menariknya, sekolah dasar besutan Jamiat Khair ini bukan bersifat religius semata, melainkan sebuah instansi pendidikan yang meliputi sains Barat antara lain berhitung, sejarah (khususnya Islam), dan ilmu bumi.

Bahasa yang digunakan dalam sekolah besutan Jamiat Khair adalah bahasa Melayu (baca: Indonesia) karena bahasa ini merupakan lingua franca di Hindia Belanda, termasuk kalangan anak-anak Arab.

Sekolah ini juga mengadaptasi bahasa Barat sebagai pelajaran bahasa wajib, tetapi bukan bahasa Belanda, melainkan bahasa Inggris.

Baca Juga: Cek Segera PKH Tahap 2 Disalurkan Bulan Mei 2023, Cek Selengkapnya di Link Resmi Kemensos di Sini

Para pelajar di sekolah Jamiat Khair tidak melulu orang-orang Arab, tetapi juga warga Hindia Belanda dari berbagai daerah, salah satunya Lampung.

Sekolah ini juga mengundang guru-guru dari daerah lain dan luar negeri untuk mengajar di tempat ini. Pada 1907 seorang guru dari Padang dengan kemampuan bahasa Melayu dan agama Islam untuk mengajar di Jamiat Khair.

Sedangkan dari luar negeri, Jamiat Khair mengundang Al-Hasjimi, seorang pemberontak terhadap Prancis dari Tunisia untuk menjadi guru di sekolah ini.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x