Hari Pendidikan Nasional: Asal-usul Jamiat Khair sebagai Pelopor Pendidikan Modern Masyarakat Islam

- 1 Mei 2023, 13:57 WIB
Ilustrasi hari pendidikan nasional 2 Mei.
Ilustrasi hari pendidikan nasional 2 Mei. /Twibbonize/

Baca Juga: 5 Tempat Makan Bakso di Ciputat Tangerang, Buka Hari Ini

Pada 1911, Al-Hasjimi datang ke Hindia Belanda dan memperkenalkan gerakan Kepanduan dan olahraga di lingkungan Jamiat Khair. Al-Hasjimi adalah pelopor pendirian gerakan kepanduan di kalangan umat Islam di Hindia Belanda.

Pada Oktober 1911, Jamiat Khair mengundang 3 orang guru dari luar negeri antara lain, Syaikh Ahmad Soorkatti dari Sudan, Syaikh Muhammad Thaib dari Maroko, dan Syaikh Muhammad Abdul Hamid dari Mekkah.

Syaikh Ahmad Soorkatti memiliki peranan penting dalam penyebaran gagasan reformis dalam lingkungan masyarakat Islam di Hindia Belanda.

Baca Juga: Cek Segera PKH Tahap 2 Disalurkan Bulan Mei 2023, Cek Selengkapnya di Link Resmi Kemensos di Sini

Sedangkan Syaikh Muhammad Thaib pada 1913 pulang ke Maroko dan Syaikh Muhammad Abdul Hamid pindah ke Jamiat Kahir di Bogor.

Rata-rata gelombang guru-guru asing di Jamiat Khair merupakan rekan dan saudara dari Soorkatti antara lain, Muhammad Noor al-Ansari, Muhammad Abul Fadl al-Ansari (saudara Soorkatti) dan Hasan Hamid al-Ansari, serta Ahmad Al-Awif, khusus untuk Jamiat Khair di Surabaya.

Mereka semua merupakan pengikut gagasan Muhammad Abduh, khususnya Muhammad Noor adalah pelajar di Al Azhar, Kairo, Mesir dan murid langsung dari Muhammad Abduh.

Baca Juga: 21 Twibbon Ucapan Hardiknas 2023 Cocok Dipasang Semarakkan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023

Jamiat Khair secara institusional tidak terbatas pada Jakarta, tetapi para anggotanya memakai alamat Jakarta karena peraturan pemerintah membatasi kegiatan organisasi ini secara geografis.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x