Profil Ponpes Al Zaytun di Indramayu yang Kontroversial, Digeruduk Masa karena Dianggap Sesat

- 16 Juni 2023, 18:23 WIB
Pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun di Indramayu penuh kontroversial karena dianggap kerap menyebarkan ajaran sesat.*
Pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun di Indramayu penuh kontroversial karena dianggap kerap menyebarkan ajaran sesat.* /Tangkap layar al-zaytun.sch.id/

PR DEPOK - Pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun di Indramayu penuh kontroversial karena dianggap kerap menyebarkan ajaran sesat.

 

Belum lama ini beredar video shalat Idul Fitri di Pondok Al Zaytun di mana antar jemaah diberi jarak satu meter seperti sedang berbaris hingga shaf pria dan wanita digabung menjadi satu.

Pimpinan ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang juga kerapkali membuat pernyataan yang dianggap menyimpang dari kaidah Islam.

Akibat berbagai kontroversi yang diciptakan, Forum Indramayu Menggugat (FIM) menggelar aksi demo untuk menyuarakan tuntutan agar dugaan aliran sesat di Ponpes Al Zaytun diusut tuntas.

Baca Juga: Hati-hati! Kartu Prakerja Tidak Memiliki Aplikasi, Simak Daftar Online lewat Link Resminya di Sini

Lantas seperti apa sih sebenarnya pondok pesantren di Indramayu yang penuh kontroversial itu? Mari simak profil Ponpes Al Zaytun untuk mengenal seluk beluknya.

Dikitip PikiranRakyat-Depok.com dari situs resminya, Al-Zaytun didirikan oleh bangsa Indonesia yang bergabung dalam Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) pada 1 Juni 1993 atau 10 Dzul Hijjah 1413 Hijriyah.

 

Pembangunan ponpes yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat tersebut dimulai pada tanggal 13 Agustus 1996.

Pembukaan awal pembelajaran dilakukan pada tanggal 1 Juli 1999, dan peresmiannya secara umum dilakukan pada tanggal 27 Agustus oleh Presiden ketiga RI, Prof.Dr.Ing. BJ Habibie.

Baca Juga: Takut Konsumsi Daging Qurban? Seduh 2 Bahan Alami Ini Dapat Redakan Asam Urat Jelang Idul Adha 2023

Proses pendidikan yang dilaksanakan di Al-Zaytun berpedoman pada sebuah sistem terpadu yang diklaim mampu mengarahkan peserta didik mengikuti suatu skema pendidikan yang disebut dengan sistem pendidikan satu jalur, mulai dari tingkat paling dasar (SD) sampai dengan tingkat tertinggi dalam dunia akademik (doktoral) dalam sebuah sistem yang terpadu yang mengkombinasikan kereligiusan, ilmu pengetahuan teknologi, pertanian, olahraga, seni, budaya dan teknologi informasi.

Al Zaytun berdiri di tanah dengan luas lebih dari 1200 hektar (ha). Areal 200 ha digunakan untuk sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra maupun putri, masjid, sarana olahraga serta sarana lainnya.

 

Di situsnya, tertulis bahwa Al Zaytun didirikan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki keimanan yang kuat kepada Tuhan dan syariat-Nya, bersatu dalam tauhid, berakhlak mulia, berilmu luas, dan memiliki keterampilan tinggi yang dituangkan dalam basthotan fi al-'ilmi wa al-jismi agar siap dan mampu hidup dinamis dalam lingkungan negaranya dan masyarakat internasional dengan penuh kemakmuran dan kebahagiaan duniawi serta ukrowi.

Sayangnya, Ponpes Al Zaytun justru lebih sering muncul dan dikenal karena berbagai kontroversinya.

Baca Juga: Login di kjp.jakarta.go.id untuk Lihat Status Penerima KJP Plus Juni 2023 yang Sudah Cair

Ajaran-ajarannya dianggap tidak sesuai dengan kaidah Islam dan justru dianggap menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah