Belanda Nyatakan Siap Kembalikan 472 Artefak Bersejarah kepada Indonesia, Ini Rinciannya

- 6 Juli 2023, 20:48 WIB
Artefak milik Kerajaan Mataram yang dirampas Belanda dan disimpan di Museum Amsterdam.
Artefak milik Kerajaan Mataram yang dirampas Belanda dan disimpan di Museum Amsterdam. //YouTube Eka Tanjung

PR DEPOK - Belanda telah menyatakan kesiapannya untuk mengembalikan 472 artefak penting bersejarah kepada Indonesia. Artefak-artefak ini sebelumnya dibawa keluar secara ilegal dan diperoleh dengan paksa atau melalui pembajakan selama masa kolonial Belanda.

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, Kedutaan Kerajaan Belanda mengumumkan keputusan tersebut yang diambil oleh Sekretaris Negara untuk Urusan Kebudayaan dan Media, Gunay Uslu, berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Pengembalian Benda Budaya dari Masa Kolonial.

Beberapa benda budaya yang akan dikembalikan antara lain adalah "harta karun Lombok," empat arca Singasari, sebuah keris dari Klungkung, Bali, dan 132 karya seni rupa modern dari Bali yang dikenal sebagai koleksi Pita Maha.

Saat ini, benda-benda tersebut menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Leiden dan Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Fireworks of My Heart, Drama China yang Sedang Trending

Penyerahan resmi artefak-artefak tersebut akan dilangsungkan di Museum Nasional Etnologi di Leiden pada tanggal 10 Juli 2023.

"Ini adalah momen bersejarah," ujar Gunay Uslu dalam pernyataannya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

“Ini pertama kalinya kami mengikuti rekomendasi komite untuk mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah dibawa ke Belanda,” kata dia.

Baca Juga: Cek Penerima Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT Pakai NIK KTP di Link Resmi Kemensos

Uslu juga menekankan harapannya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia dalam berbagai bidang, seperti penelitian koleksi dan pertukaran benda-benda antar museum.

Indonesia telah meminta pengembalian sejumlah artefak budaya yang sangat penting bagi negara pada tahun lalu. Setelah melalui proses penelitian oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia dan berdiskusi dengan para ahli Indonesia, komite merekomendasikan agar benda-benda tersebut dikembalikan kepada Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas pernyataan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, yang mengakui 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Cara Mudah Daftar PKH Online 2023 Lewat HP Pakai NIK KTP Sendiri

Prabowo mengungkapkan pendapatnya ini saat diwawancarai usai menghadiri Dialog Kebangsaan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Sespim Lemdiklat) Polri. Dia juga menyatakan bahwa akan lebih baik jika Rutte meminta maaf kepada Indonesia.

"Ya, alhamdulillah, terima kasih. Syukur-syukur juga kalau dia (Rutte) minta maaf atas apa yang mereka (Belanda) buat selama itu di Indonesia, tapi rajanya sudah minta maaf," kata Prabowo kepada pers di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia telah secara resmi menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, menurutnya, setiap tindakan militer yang dilakukan oleh Belanda setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan bentuk agresi.

Baca Juga: Enak! Berikut 6 Bakso di Cibiru, Bandung yang Ratingnya Tinggi

"Kita menganggap dan kita berpendapat memang proklamasi di '45. Berarti ya setiap tindakan kemiliteran mereka (Belanda) adalah agresi, tapi resmi kita terima kedaulatan akhir tahun '49, hasil KMB (Konferensi Meja Bundar), tapi alhamdulillah kalau dia mengakui sekarang," ujar Prabowo.

Namun, Prabowo mengakui bahwa ia tidak mengetahui kapan Perdana Menteri Belanda tersebut akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo untuk membahas lebih lanjut mengenai pengakuan tersebut. Prabowo katakan tidak memiliki informasi mengenai hal tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x