PR DEPOK - Pertamina berhasil mengamankan pasokan gas LPG 3 kg bersubsidi dengan melakukan operasi pasar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) Trubus Rahadiansyah, migas telah sigap melaksanakan operasi pasar bahan bakar gas bersubsidi ke berbagai wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa tengah, bali, Sulawesi, dan Maluku.
Trubus mengatakan dengan adanya operasi pasar itu bisa mengamankan pasokan gas LPG 3 kg di berbagai wilayah di Indonesia.
“Operasi pasar tersebut mengamankan pasokan LPG 3 kg di berbagai wilayah di Tanah Air. Cepat terpenuhi. Kalau permintaan meningkat, segera dipenuhi,” kata Trubus.
Menurutnya, kondisi saat ini operasi pasar Pertamina memang dinilai sebagai cara yang baik, namun langkah itu merupakan solusi jangka pendek.
Ia juga mengatakan bahwa sebaiknya juga diiringi dengan perbaikan tata kelola dalam distribusi.
Baca Juga: Asal Mula dan Makna di Balik Bendera Sang Saka Merah Putih, Warisan Kemerdekaan Indonesia
Terutama dengan aturan mengenai pihak yang bertanggung jawab mengawasi dari pangkalan ke pengecer, karena kewajiban Pertamina memang hanya sebatas pangkalan yang selama ini sudah dilakukan dengan baik.
“Tetapi setelah pangkalan siapa? tidak ada, dan memang tidak ada aturan yang tegas,” tambahnya.
Sebelumnya, gas LPG 3 kg sempat langka di beberapa wilayah selama dua pekan. Hal tersebut dikabarkan karena libur panjang, sehingga adanya keterlambatan dalam pengiriman.
Wilayah yang sempat mengalami kelangkaan adalah Bali, Medan, dan beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Pada akhir Juli 2023 lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan telah mengalokasikan LPG subsidi 3 kg, sebanyak 8 juta Ton LPG.
Ia juga menambahkan harus ada evaluasi terkait distribusi kepada masyarakat, dimana menyiapkan aturan pendistribusian yang tepat sasaran.***