"Provinsi NTB memiliki target ambisius untuk mencapai penurunan emisi sebesar 3 juta ton CO2. Oleh karena itu, kita harus mulai mengelola limbah kita menjadi sumber daya yang bermanfaat, seperti tongkol jagung yang melimpah di NTB dan diubah menjadi CBG," ujar Gubernur Zulkieflimansyah.
Pabrik CBG di Lombok Barat juga akan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan elpiji untuk industri dan komersial di NTB. Hal ini akan menjadikan NTB lebih mandiri dalam aspek energi serta mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target nol emisi karbon yang lebih cepat.
Baca Juga: 10 Bakso Enak di Banjarbaru yang Paling Rekomen dan Wajib Dicoba, Berikut Alamatnya
Dalam konteks nasional, Chairman Kaltimex Group, Ralhan, mengungkapkan harapan untuk mendukung rencana pemerintah dalam mengurangi impor LPG di masa depan.
Impor LPG di Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi, yakni sekitar 6,7 juta ton atau 82% dari total volume LPG yang dikonsumsi masyarakat pada tahun 2022.
Melalui inisiatif seperti pabrik CBG ini, diharapkan penggunaan energi berbasis biomassa dapat semakin berkembang dan mengurangi ketergantungan terhadap impor energi fosil.
Proyek pabrik CBG di Lombok Barat merupakan langkah positif menuju keberlanjutan dan mandiri dalam penggunaan sumber daya dan energi.