PR DEPOK - Hujan buatan yang dikerjakan oleh BMKG di Jakarta merupakan upaya berkelanjutan pemerintah melalui penerapan Teknologi Pengendalian Cuaca (TMC). Teknik ini melibatkan manipulasi pertumbuhan awan dan arah angin untuk menciptakan hujan buatan di Jakarta yang dilakukan BMKG.
Salah satu tujuan utama BMKG untuk lakukan perubahan iklim ini adalah untuk mengatasi masalah polusi udara di wilayah metropolitan Jakarta.
Namun para ahli mengatakan hujan buatan di Jakarta merupakan respons reaksioner terhadap polusi udara, bukan solusi akhir.
Setelah kampanye polusi dimulai, Charlie Albajili, seorang aktivis keadilan perkotaan dari Greenpeace Indonesia, mengatakan:
“Masalahnya nggak akan terselesaikan terkecuali kita targetkan para pencemar seperti contohnya transportasi, industri, pembakaran limbah industri PLTU atau pembakaran batu bara.”
Pada pukul 09.25 WIB tanggal 28 Agustus 2023, indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 163 pada Indeks Kualitas Udara Amerika (AQI US), menurut data dari situs IQAir.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan Rawon di Sukabumi, Enak Pisan!
Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota kedua dengan kualitas udara terbaik di dunia. Meski hujan buatan turun di Jakarta pada malam 27 Agustus 2023, kualitas udara masih berada pada titik terendah sepanjang masa.