Buntut Polusi Membandel, Menteri LHK Imbau Masyarakat Bijak Melihat Alat Ukur Kualitas Udara

- 29 Agustus 2023, 12:38 WIB
Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. /Reuters/Willy Kurniawan/

PR DEPOK - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, buka suara soal polusi yang membandel akhir-akhir ini. Sebagaimana diketahui, sebuah situs IQAir mendata wilayah di Jabodetabek Indonesia, menduduki urutan teratas sebagai penghasil kualitas terburuk di dunia.

Menurut Menteri LHK, masyarakat harus lebih bijak melihat alat ukur kualitas udara. Terlebih analisis yang diberikan situs itu diduga memiliki parameter tunggal.

Juga, Indonesia dan situs yang diduga berasal dari Swiss itu, memiliki parameter alat ukur kualitas udara yang berbeda secara signifikan.

Baca Juga: Lagi Nobar Turnamen Valorant Champion 2023, Elon Musk Malah Disoraki

"Kita ikuti juga, ada alat lain di ruang publik yang dipakai. Itu IQAir dan lainnya hanya mengukur dengan partikular 2,5 mikron (PM2,5)," ujar Siti Nurbaya Bakar, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, masyarakat perlu wasapada menenjemahkan indikator yang muncul dalam sebuah situs kualitas udara.

Telerbih masyarakat diingatkan dengan parameter tunggal. Menteri LHK imbau jangan asal mengartikan indikator yang muncul dari sebuah situs.

Baca Juga: Sudah Tau Belum? Bakso Favorit di Pringsewu, Wajib Dicoba

"Saya minta untuk kita hati-hati melihatnya, karena kalau hanya memakai ukuran 2,5 mikron, itu perlu hati-hati karena ukuran uap air juga ada yang segitu (angkanya), padahal uap air bukan material pencemaran udara," jelas Menteri LHK.

Menteri LHK menjelaskan, di Indonesia sudah dilengkapi dengan fasilitas Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Dilaporkan 56 unit Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), tersebar luas di berbagai fasilitas publik Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Subianto Diduga Bingung Tentukan Wapres Pendamping: Kalau Pilih Empat Bagaimana?

Alat tersebut, dikabarkan telah dilengkapi tujuh parameter penilaian kualitas udara di sekitarnya. Sehingga, masyarakat bisa melihat ISPU dari fasilitas publik yang tersebar di Indonesia.

Seperti halnya ISPU yang terpasang di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Unit itu, memiliki parameter kualitas udara berdasarkan kandungan PM 2,5, carbon monoksida (CO), sulfur, nitrogen, dan partikel 10 mikron (PM 10).

Selain itu, alat yang digunakan beserta cara memasangnya sudah berdasarkan Badan Standar Nasional Indonesia.

"Sekarang sudah ada standar yang dikeluarkan Badan Standar Nasional (BSN). Ini akan dilanjutkan, diteruskan, dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam waktu yang cepat," tandasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah