Mengenal Khansa Syahla, Pendaki Muda Indonesia yang Sudah Menaiki 83 Gunung pada Usia 17 Tahun

- 29 Agustus 2023, 13:24 WIB
Khansa Syahla Aliyah saat menjadi materi di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Area Campervan Camp Sari Ater Subang pada Kamis, 25 Agustus 2023
Khansa Syahla Aliyah saat menjadi materi di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Area Campervan Camp Sari Ater Subang pada Kamis, 25 Agustus 2023 /PRMN/

PR DEPOK – Naik gunung bukan termasuk salah satu aktivitas yang rutin dilakukan oleh banyak orang. Pasalnya, banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan tersebut. Belum lagi dengan kondisi tak terduga yang bisa saja terjadi, baik yang bersumber dari si pendaki maupun langsung dari alam.

Jika melihat dari sisi seorang jurnalis, tentunya harus mampu mengumpulkan keberanian dan kekuatan untuk naik gunung demi mendapatkan sebuah liputan. Tak pelak, rasa haus dalam meliput berita tersebut mengalahkan rasa takut dan mendorong jurnalis agar bisa melewati berbagai rintangan di gunung, pantang menyerah sebelum mendapatkan hasil yang terbaik.

Saat seorang jurnalis harus mengumpulkan keberanian untuk naik gunung demi mendapatkan sebuah liputan, ada pula mereka yang melakukan kegiatan tersebut semata-mata karena menyukainya. Sebagai pecinta alam, para pendaki ini rutin naik gunung untuk mencari kepuasan pribadi. Adalah Khansa Syahla, salah satu pendaki muda di Indonesia, yang menaiki gunung karena jatuh cinta dengan kegiatan tersebut. Kecintaannya dalam mendaki gunung juga membuat ia dinobatkan sebagai brand ambassador dari Eiger.

Datang dari Jakarta, Khansa Syahla berbagi pengalamannya yang luar biasa dan membanggakan dalam mendaki sebanyak 83 gunung hingga saat ini. Siswi SMA Labschool berusia 17 tahun tersebut menjadi salah satu pemateri dalam acara Journalist Camp 2023 yang diselenggarakan PRMN dan didukung oleh Eiger Adventure di Sari Ater selama 24 hingga 25 Agustus 2023 lalu.

Baca Juga: Aplikasi E-Uji Emisi DKI Jakarta Memudahkan Pemilik Kendaraan Cek Status Uji Emisi

Awal Mula Mendaki Gunung

Khansa mengungkap bahwa kecintaannya dalam mendaki gunung diawali saat sang ayah membawanya ke Gunung Bromo pada usia 5 tahun. Kala itu, meskipun ia mengaku kesulitan, ia takjub melihat keindahan alam dari puncak, dan hal itu mendorong keingintahuannya untuk mendaki gunung-gunung lain.

“Dan di umur 7 tahun waktu itu, aku diajak ayah ke Gunung Rinjani. Serunya, aku sengaja nggak sampai di puncak, karena strateginya gitu doang, biar aku ditumbuhin rasa penasaran untuk nyampe ke puncak lagi, biar aku pengen balik lagi,” ungkapnya, dalam acara Journalist Camp 2023 di Sari Ater Campervan Park.

Terbukti, strategi tersebut berhasil. Saat muncul film 5 cm yang tayang pada tahun 2014, Khansa mengaku bahwa ia terinspirasi untuk mendaki Gunung Semeru. Ia meminta izin pada sang ayah untuk mendaki gunung tersebut, yang akan diberikan jika memenuhi dua buah syarat.

“Asal aku nilainya harus bagus dan harus persiapan. Alhamdulillah aku nilainya kemarin bagus, dan aku dibolehin naik. Abis itu persiapan, karena Semeru itu akan jadi gunung yang gede pertama aku, aku persiapannya lumayan lama,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Pilihan Warung Mukbang Bakso Super Jumbo Enak di Purwokerto Favorit Anak Muda Wajib Dicoba!

Pengalaman Naik Gunung Paling Seru

Dari pengalamannya menaiki 83 gunung, Khansa menyebut dua yang paling berkesan untuknya adalah saat ia mendaki Gunung Elbrus di Rusia dan Gunung Sangar di Lombok. Terkait Gunung Elbrus, Khansa mengungkap bahwa ia mendaki di tahun lalu saat Indonesia tengah merayakan kemerdekaan ke-77.

“Gunung Elbrus itu sebagai gunung ke-77 yang aku daki, dan persiapannya selama satu tahun,” ungkapnya.

Saat menaiki gunung tersebut, Khansa mengalami beberapa kendala, termasuk ketika ia hampir saja tidak bisa mendaki pada tanggal 17 Agustus karena faktor cuaca. Beruntung, pada akhirnya ia berhasil naik dan mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus.

“Akhirnya benderanya terbang karena terbawa angin, cuacanya dingin banget sampe minus 15 derajat, anginnya juga kenceng banget,” tuturnya.

Sementara itu, Gunung Sangar yang merupakan puncak selatan dari Rinjani, termasuk salah satu yang tersulit dan jarang didaki. Jalurnya yang tehnikal membuat pendaki harus memasang tali.

“Aku sempat ada di titik waktu itu aku jatuh dan kaki aku sudah hanging ke bawah gitu loh. Jadi aku posisinya tangan aku yang di depan megang tas porter, yang di belakang tanganku ditarik sama ayahku,” ujarnya.

Baca Juga: Bakal Beradu Akting dengan Maudy Ayunda, Kim Bum Perankan Pahlawan Garut Asal Korea

Pendidikan Tetap Nomor Satu

Meskipun disibukkan dengan pendakian, Khansa mengaku bahwa ia tetap mementingkan pendidikannya. Bahkan, ia mendapat beasiswa dari prestasinya dalam mendaki gunung.

“Sekolah aku support dalam pendakian aku. Bahkan ketika aku ke Elbrus, sekolah aku bikin penyambutan, dilepas secara resmi dari sekolah,” katanya.

Dalam soal membagi waktu, siswi kelas XII tersebut mengaku kesulitan, namun ia memutuskan untuk membagi fokusnya. Saat sekolah, ia fokus untuk menjadi seorang siswa, dan ia hanya melakukan latihan fisik untuk pendakian setelah pulang sekolah. Begitu pun dengan mendaki, Khansa akan naik gunung saat libur.

“Kalau misalnya aku harus naik gunung di hari sekolah, aku tetap nggak bisa ninggalin kewajiban aku sebagai student. Aku tetep harus ngejar tugas-tugas yang ketinggalan, ikut kelas tambahan,” tandasnya.

Baca Juga: Hotman Paris Turun Tangan, Membela Keadilan Pria Aceh yang Diduga Tewas Dianiaya Paspampres

Tips Naik Gunung untuk Pemula

Remaja yang juga tengah bersiap untuk mengikuti UTBK dan masuk universitas tersebut turut berbagi tips-tips yang bisa diterapkan agar lancar naik gunung bagi pemula, yaitu:

1. Dapat izin dari orang tua. Beruntungnya, kedua orang tua Khansa sama-sama pecinta alam, sehingga ia tidak kesulitan untuk mendapatkan izin.

2. Pendaki pemula harus menentukan apa yang ingin dicapai. Sebaiknya, pendaki pemula tidak langsung menaiki gunung yang sulit dan tinggi. Latihan terlebih dahulu bisa dilakukan di gunung-gunung yang lebih kecil.

3. Pendaki harus mempelajari ilmu-ilmu berkegiatan di alam terbuka, seperti ilmu navigasi darat atau ilmu bertahan hidup.

Baca Juga: Lagi Nobar Turnamen Valorant Champion 2023, Elon Musk Malah Disoraki

4. Mempelajari literatur gunung yang akan didaki. Literatur tersebut seperti ketinggian, naik via jalur apa, ada berapa pos, serta mencari tahu pos yang ada sumber mata air. Hal itu dilakukan agar tidak buta dan siap dengan segala situasi yang ada.

5. Latihan fisik, karena naik gunung butuh fisik yang optimal. Latihan bisa dilakukan dengan lari sendiri atau dibantu coach.

6. Perlengkapan dan logistik harus dipersiapkan. Bagi pemula, bisa bekal dengan makanan-makanan praktis dan perlengkapan naik gunung dengan produk-produk dari Eiger.

7. Harus membuat rancangan operasi pendakian, yang terdiri dari tim, naik gunung apa saja, biaya tak terduga, nomor darurat, dan ditemani oleh orang yang berpengalaman.

8. Jangan meninggalkan ibadah. Selama di gunung, manfaatkan apapun yang ada. Misalnya, jika tak ada air maka bisa bertayamum, dan sholat pun bisa dilakukan dalam tenda.

9. Naik gunung dengan niat yang baik dan pikiran positif. Khansa mengingatkan bahwa hakikat pendakian gunung adalah kembali ke rumah dengan selamat.

***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah