Network
PR DEPOK – Laut China Selatan menjadi salah satu masalah geopolitik antara China dengan beberapa negara anggota ASEAN. Karena China secara sepihak telah membuat peta edisi 2023, yang menyatakan bahwa Laut China Selatan adalah wilayah China.
Di KTT ASEAN Ke-43 ini pembahasan mengenai masalah Laut China Selatan tidak masuk agenda khusus, hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro pada Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN.
"Tidak ada agenda khusus tentang Laut China Selatan, tetapi Indonesia sebagai ketua, kita memahami bahwa ada anggota ASEAN yang akan mengangkatnya pada tingkat yang lebih tinggi,” ucap Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro, dilansir dari ANTARA.
Walaupun tidak ada agenda khusus mengenai pembicaraan Laut China Selatan, namun pembicaraan tersebut sempat menyebutkan masalah Laut China Selatan secara terpisah di pertemuan SOM.
Menurut Sidharto R. Suryodipuro bahwa bisa saja pembahasan mengenai Laut China Selatan masuk dalam forum ASEAN oleh para menteri luar negeri dan tingkat tinggi, namun masih perlu pemantauan terus.
Komunike Bersama Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-56 (56th AMM) telah diadakan, dan memfokuskan pada menjaga dan mempromosikan suasana yang kondusif pada negosiasi Pedoman Tata Perilaku (Code of Conduct/CoC) di Laut China Selatan.
Baca Juga: KJP Plus September 2023 CAIR Lagi? Prediksi Jadwal Pencairan dan Besaran Bantuan untuk Siswa SD-SMA
Lalu juga ada beberapa prosedur yang praktis untuk mengurangi ketegangan ataupun kesalahpahaman di permasalahan kawasan Laut China Selatan.
